CIANJUR - Tim pencarian dan pertolongan SAR gabungan memfokuskan pencarian terhadap 11 korban hilang tertimbun longsoran tanah dampak bencana gempa bumi di dua lokasi yakni di Warung Sate Shinta dan Kampung Cigendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sejumlah petugas gabungan berasal dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Polri-TNI serta berbagai instansi lain, termasuk komunitas dan sukarelawan.
"Hari ini Tim SAR gabungan terus melaksanakan pencarian dengan fokus pada 2 work site," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril melalui siaran tertulis di Cianjur, Antara, Jumat, 2 Desember.
Personel yang diterjunkan di dua lokasi pencarian yakni di Warung Sate Shinta sebanyak 161 personel, kemudian di lokasi Cijedil terbagi dua titik lokasi pencarian yakni titik satu sebanyak 156 personel dan melibatkan empat anjing pelacak, kemudian tim kedua 139 personel dan empat anjing pelacak.
Pencarian hari kedua belas telah dilaksanakan apel persiapan personel dan standar operasional petunjuk kerja yang dipimpin Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Sar Bandung Supriono, dihadiri langsung Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Wurjanto, dan Kepala Kantor Sar Bandung, Jumaril.
Dalam sambutannya Direktur Operasi Basarnas Wurjanto memberikan semangat kepada seluruh tim SAR gabungan yang akan melaksanakan operasi pencarian korban yang hilang dan mengimbau seluruh tim agar terus menjaga kesehatan dan keselamatan.
Petugas gabungan yang terlibat yakni 120 personel Basarnas dan 581 personel TNI, Polri serta potensi SAR yang terbagi menjadi sebanyak 555 personel, logistik dan dapur umum sebanyak 13 personel, medis 13 personel.
Selain itu, ada juga 15 ekor anjing pelacak yang siap diterjunkan untuk melakukan pencarian, kemudian disiagakan 49 unit ambulans medis dan jenazah.
Laporan Kantor SAR Bandung dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gempa Cianjur tercatat korban meninggal dunia sebanyak 329 orang, 11 orang masih dalam pencarian.
BACA JUGA:
Selanjutnya korban yang masih bertahan di tempat pengungsian sebanyak 114.414 orang, dan 654 luka berat dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.