<i>Positivity Rate</i> COVID-19 Minggu Ini Melonjak Jadi 18,1 Persen, Satgas: Memprihatinkan
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut terjadi lonjakan positivity rate COVID-19 dalam seminggu terakhir. Hal ini menjadi kekhawatiran.

Sepekan terakhir, hasil positif dari jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 18,1 persen. Itu artinya, ada 18 orang yang dinyatakan positif dari 100 orang yang dilakukan tes PCR.

"Angka ini lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya mencapai 13,81 persen. Angka ini sangat menghawatirkan dan harus menjadi perhatian kita semua," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 15 Desember.

Wiku menyebutkan, tingginya positivity rate mencerminkan masih banyak penularan virus corona yang terjadi di masyarakat. Wiku meminta kepada masyarakat untuk secara serius dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. 

Wiku juga menuturkan saat ini tren kepatuhan protokol kesehatan yang menurun khususnya di kota besar dan daerah pendukung lainnya seperti Jabodetabek. 

"Jangan sedikitpun lengah. Apabila kita lengah, maka secara langsung kita kesempatan untuk tertular dan menulari orang-orang terdekat kita. Ingat, masyarakat harus mematuhi seluruh imbauan dan arahan aparat penegak hukum terkait dengan protokol kesehatan," tegasnya.

Wiku turut mengigatkan kepada masyarakat untuk tidak menghalang-halangi petugas yang melakukan penegakan disiplin terkait protokol kesehatan. 

"Bersifatlah kooperatif. Ingat, siapapun yang menghalangi upaya penegakan disiplin ini dapat dipidana sesuai dengan peraturan yang berlaku," ucap dia.

Sebagai informasi, hari ini terjadi penambahan kasus positif sebesar 6.120, di mana jumlah kasus aktif pada saat ini adalah 93.622 atau 14,9 persen dan kasus aktif dunia Sebesar 27,63 persen.

Sedangkan, jumlah kasus sembuh kumulatif adalah 516.656 atau 82,1 persen, di mana kasus sembuh di dunia adalah 70,14 persen. Lalu, jumlah kasus meninggal secara kumulatif adalah 19.111 atau 3 persen, di mana kasus meninggal di dunia sebesar 2,22 persen.