Kondisi Sepeda Sewa di Jakarta Tak Terawat, Pemprov Tarik 218 Unit
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI menarik 218 sepeda sewa di 67 titik tambat di Ibu Kota karena kesulitan pendanaan dari operator.

"Dari hasil evaluasi rekan-rekan dari operator 'existing" gowes itu kesulitan pendanaan," kata Kadis Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, Selasa 29 November dilansir dari Antara.

Menurut dia, operator perlu membarui teknologi penyewaan sepeda tersebut sehingga mereka memerlukan suntikan dana dari investor.

Selain itu, kondisi sepeda yang kurang terawat mendorong penyewaan sepeda kurang diminati masyarakat.

"Kurang perawatan karena memang kemudian kemampuan keuangan operator terbatas," ucapnya.

Meski begitu, ada beberapa operator termasuk dari BUMD yang berminat untuk ikut mengelola sepeda sewa tersebut.

Senada dengan Syafrin, dalam kesempatan terpisah Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Yayat Sudrajat menambahkan penarikan sepeda dilakukan secara bertahap.

Ia juga mengungkapkan penarikan sepeda dilakukan karena dilakukan evaluasi dan kajian jalur sepeda.

"Dikarenakan adanya kajian dan evaluasi terkait jalur sepeda serta menyesuaikan dengan Pergub 36 tahun 2022 tentang penyelenggaraan penyewaan sepeda terintegrasi angkutan umum massal," ucap Yayat.

Sepeda yang tidak memenuhi kriteria, kata dia, ditarik untuk diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan.

"Secara bertahap sepeda tersebut turut dievaluasi dan yang tidak memenuhi kriteria secara bertahap ditarik dalam rangka perbaikan dan peningkatan pelayanan," imbuh Yayat.

Yayat menambahkan total ada 417 sepeda sewa gowes di DKI Jakarta.

Sementara itu, terkait jalur sepeda, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin menambahkan pihaknya tetap melanjutkan pembangunannya tahun ini yang ditargetkan hingga Desember 2022 mencapai 300 kilometer.

Pada 2023, Dinas Perhubungan DKI akan melakukan evaluasi dan optimalisasi jalur sepeda dengan anggaran direncanakan mencapai Rp7,5 miliar.

"Tentu penggunaannya pun berdasarkan hasil evaluasi komprehensif yang dilakukan itu terkait dengan total jaringan seperti apa, kemudian bagaimana dari hasil evaluasi akan direkomendasi terkait dengan bagaimana sosialisasinya," ucap Syafrin.