Usai <i>Fit and Proper Test</i> Calon Panglima TNI, DPR Juga Bakal Kunjungi Rumah Yudo Margono
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Komisi I DPR siap menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap calon tunggal panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan segera setelah surat presiden (Surpres) diterima pimpinan DPR kemarin. 

Hanya saja, komisi pertahanan itu masih menunggu penugasan dari Badan Musyawarah (Bamus) untuk menjalankan mekanisme pengangkatan panglima TNI baru. Meski ada informasi fit and proper test dilaksanakan pada Rabu besok, namun hingga hari ini hasil rapat Bamus belum memerintahkan Komisi I. 

"Kami sudah siap laksanakan uji kepatutan kapan pun, tapi kami menunggu penugasan dari Bamus. Sampai hari ini belum ada penugasan dari Bamus DPR," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, Selasa, 29 November. 

Adapun mekanisme uji kepatutan dan kelayakan calon panglima TNI, yakni Komisi I DPR akan segera menggelar rapat internal persiapan fit and proper test setelah ditugaskan Bamus. 

Kemudian sebelum fit and proper test, calon panglima TNI akan diverifikasi secara administrasi terkait data-data diri. Jika dinyatakan lengkap maka uji kepatutan dan kelayakan akan dilangsungkan. 

Setelahnya, Komisi I DPR akan memverifikasi faktual dengan mengunjungi kediaman calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Jika semua sudah terverifikasi, Komisi I akan membawa hasil fit and proper test ke Paripurna untuk dimintakan persetujuan. 

Apabila telah disepakati dan disahkan, pimpinan DPR akan mengirimkan nama Laksamana Yudo Margono untuk diangkat menjadi Panglima TNI, dan mencopot Jenderal Andika Perkasa. 

"Seperti biasa, verifikasi administrasi data-data dan sebagainya. Rapat internal memutuskan kapan tanggal panglima hadir untuk serahkan berkas-berkas nanti pimpinan Komisi I lakukan verifikasi. Kalau dinyatakan lengkap dan oke lalu dilakukan fit and proper test. Setelah selesai maka biasanya sore berkunjung ke kediaman sebagai bentuk untuk mengerti di kediaman. Kalau kunjungan dilakukan sebelum (fit and proper test) nanti dikira enggak netral," jelas Abdul Kharis. 

Politikus PKS itu menilai sosok Yudo Margono merupakan salah satu dari tiga kepala staf yang terbaik sebagai calon panglima TNI. Kharis berharap, Yudo mampu melewati fit and proper test dengan lancar dan bisa menjalankan amanah sebagai panglima TNI dalam 11 bulan ke depan. 

"Kan pendek masa jabatannya, saya harap pak Yudo mempersiapkan presentasi dalam fit and proper test hal-hal yang jadi prioritas yang bisa dilaksanakan dalam waktu kurang dari setahun. Beliau kan tahun depan sudah pensiun. Lebih pendek (dari Andika menjabat), sekitar 11 bulan," kata Kharis. 

Meski begitu, Kharis menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan kapan waktu pelaksanaan fit and proper test karena masih menunggu Bamus yang merupakan kewenangan pimpinan DPR.

"Kami masih menunggu Bamus, itu pimpinan. Kami sifatnya diundang untuk rapat bamus. Kami tunggu undangan rapat bamus. Sampai siang ini belum ada undangan tersebut," pungkasnya.