JAKARTA - Laksamana Yudo Margono ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Panglima TNI. DPR segera menggelar uji kepatutan dan kelayakan Yudo Margono yang bakal menggantikan Jenderal Andika Perkasa
Yudo Margono merupakan KSAL ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020 menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji. Sebelum menjabat sebagai KSAL, Laksaman Yudo menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Nama Yudo Margono mulai naik pada saat itu dengan julukan Bapak Infrastruktur TNI.
Semenjak menerima jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), tindakan dan kepemimpinan Yudo Margono tidak diragukan lagi. Tegas dan memiliki pola pemikiran visioner dan pemikiran bagaimana mencetak prajurit-prajurit TNI AL yang tangguh, andal dan profesional.
Prioritas dari Laksamana Yudo adalah pembangunan sumber daya manusia atau SDM. Prajurit TNI AL yang bidang tugasnya berdekatan dengan teknologi alutsista seperti kapal perang, pesawat udara dan kendaraan tempur Marinir.
Laksamana Yudo memberi arahan pembangunan dengan melakukan beberapa pemusatan latian diluar daerah Jawa. Arahannya, membuat perumahan baik dinas, mess dan rumah pribadi bagi prajurit maupun perwira. Dari arahan seperti ini membuat Laksmana Yudo dijuluki Bapak Infrastruktur TNI.
Seiring dengan teknologi alutsista terus berkembang kebutuhan SDM yang mewadahi juga diperlukan. SDM yang tangguh, handal dan professional memerlukan infrastruktur yang dapat mewadahi.
Laksamana Yudo merupakan putra daerah asal Madiun Jawa Timur yang terlahir pada tanggal 26 November 1965. Dia alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XXXIII/1998.
Dalam bertugas KSAL Yudo ditemani oleh istri setianya yang bernama Veronica Yulis Prihayati. Dikutip dari majalah internal TNI AL Jala Puspita, istri Yudo Margono adalah seorang perempuan kelahiran Yogyakarta dan besar di Kertosono. Beliau dan istrinya dikaruniai tiga orang anak, yaitu:
1. Novendi Wira Yoga
2. Ditya Wira Adibrata
3. Noval Wira Abiyuda.
BACA JUGA:
Istri KSAL yang juga Ketua Umum Jalasenastri, Vero, aktif mengikuti berbagai kegiatan dan membina persatuan istri-istri tentara di TNI. Dalam kesehariannya KSAL selalu memberikan pengarahan yang baik terkait dengan dukungan terhadap pasanganya agar istri TNI tidak boleh melakukan intervensi.
Laksamana Yudo sempat mengemban beberapa jabatan penting dalam dunia militer yakni:
1. Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
2. Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361
3. Komandan KRI Pandrong 801, KRI Sutanto 877, dan KRI Ahmad Yani 351
4. Komandan Lanal Tual (2004-2008)
5. Komandan Lanal Sorong (2008-2010)
6. Komandan Satkat Koarmatim (2010-2011)
7. Komandan Satkor Koarmatim (2011-2012)
8. Komandan Kolat Armabar (2012-2014)
9. Paban II Opslat Sops Mabesal (2014-2015)
10. Komandan Lantamal I Belawan (2015-2016)
11. Kepala Staf Koarmabar (2016-2017)
12. Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Pangkat Dua (2017-2018)
13. Pangarmada I pada Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar) (2018-2019)
14. Panglima Kogabwilhan (24 September 2019).
Laksamana Yudo Margono juga memperoleh bintang jasa atas kariernya dalam dunia militer. Daftar bintang jasa peroleh Laksamana Yudo Margono adalah:
1. Bintang Yudha Dharma Pratama
2. Bintang Jalasena Pratama
3. Bintang Yudha Dharma Nararya
4. Bintang Jalasena Nararya
5. Satya Lencana Dharma Samudera
6. Satya Lencana Kesetiaan XXIV
7. Satya Lencana Kesetiaan XVI
8. Satya Lencana Kesetiaan VIII
9. Satya Lencana Dwidya Sistha
10. Satya Lencana Dharma Nusa
11. Satya Lencana Wira Nusa
12. Satya Lencana Wira Dharma
13. Satya Lencana Kebaktian Sosial
Laksamana Yudo Margono juga mendapatkan beberapa brevet, antara lain:
1. Brevet Atas Air
2. Brevet Selam TNI AL
3. Brevet Kavaleri Marinir Kelas I
4. Brevet Hiu Kencana
5. Brevet Kopaska
6. Brevet Kesehatan TNI AL.