Bagikan:

PEMALANG - Senyum bahagia mengembang dari sejumlah warga di Jawa Tengah yang mendapat bantuan rumah dari Gubernur Ganjar Pranowo. Program "Tuku Lemah Oleh Omah" akhirnya mewujudkan impian warga untuk punya rumah tanpa DP, tanpa angsuran.

Program bantuan rumah dengan sistem susun panel pasang baut itu selain untuk komunitas, juga untuk perorangan. Ini untuk membantu warga yang sudah berkeluarga, belum punya rumah, serta terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Makmur, salah seorang penerima bantuan di Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang mengaku pembangunan rumah sesuai dengan harapan. Ia hanya bermodal tanah, lalu dibangunkan rumah senilai Rp35 juta dari Pemprov Jawa Tengah. Ditambah Rp1,8 juta padat karya.

"Alhamdulillah pembangunan berjalan lancar sesuai harapan. Dan alhamdulillah saya mendapatkan bantuan rumah tanpa DP sepeserpun yang penting punya tanah, alhandulillah bisa terselenggara rumah ini. Iya tanpa DP dan tanpa angsuran yang penting modal tanah dan rumah jadi," kata dia, Senin 28 November.

Rumahnya saat ini selain ditinggali bersama istri dan anaknya, juga bermanfaat untuk keperluan organisasi.

"Iya, tiap sebulan dua kali dibuat kumpul atau rapat, karena aktif di GP Ansor dan Banser. Ada 30 orang yang biasa ikut kegiatan di sini," papar pria yang berprofesi mengajar di TPQ dan madrasah.

Kebahagiaan juga dirasakan Lili Holiyah, warga Desa Tambi yang lain. Memiliki rumah adalah impiannya sejak menikah 2015 silam, apalagi ditambah kehadiran buah hatinya.

"Awal saya nikah tahun 2015, masih tinggal bersama orangtua. Ingin punya rumah sendiri karena sudah punya anak. Tapi saya hanya bekerja bikin wig (rambut palsu), dan suami merantau di Jakarta," paparnya.

Ia sangat bersyukur dengan adanya Program Tuku Lemah Oleh Omah, kini sudah memiliki rumah sendiri.

"Kalau tidak dapat bantuan, tidak tahu kapan akan punya rumah," imbuhnya.

Di Desa Tambi sendiri, ada sebanyak 17 penerima bantuan program tersebut. Masing-masing rumah dapat didesain sesuai dengan kemampuan swadaya masyarakat.

Bukan hanya di Pemalang, bantuan yang bergulir sejak 2020 itu juga menyasar ke warga kurang mampu di Kabupaten Wonosobo, khususnya Desa Bejiarum, Kecamatan Kertek.

Sunardi, penerima bantuan asal Desa Bejiarum mengaku bantuan rumah sangat bermanfaat bagi keluarganya. Selain lebih nyaman, penerima tidak perlu membayar apapun, hanya modal tanah belaka.

"Ini tidak ditarik biaya sepeserpun. Tanpa DP tanpa angsur, sekarang punya rumah sendiri," ungkapnya.

Hidup mandiri bersama istri dan kedua anaknya lebih nyaman dibanding saat masih menumpang di rumah oranngtuanya.

"Kalau ada apa-apa bisa diselesaikan bersama istri. Anak-anak juga nyaman bisa belajar, yang satu SMP dan satu SD. Jadi, rasanya senang sekali," imbuhnya.

Sunardi tidak menyangka kalau saat ini bisa tinggal di rumah milik sendiri. Sebab, ia sendiri tidak yakin akan mampu membangun rumah hanya dengan bekerja serabutan.

"Saya kerja serabutan, pendapatan tidak menentu. Kalau tidak dapat bantuan, mungkin sampai sekarang belum punya rumah," tandasnya.

Dari data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng, program bantuan "Tuku Lemah Oleh Omah" mulai dilaksanakan sejak 2020 lalu.

Di tahun  2020 ada 200 unit, 2021 ada 186 unit. Dan tahun 2022 dibangun 253 unit. Rencananya di tahun 2023 telah dianggarkan untuk pembangunan 615 unit.