Bagikan:

TANJUNG SELOR - Penambangan emas ilegal alias tanpa izin (Peti) masih marak di Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sejumlah penambang liar pun tewas tertimbun longsoran.

Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo T.P.P Maradona Siregar mengakui kegiatan PETI di Sekatak masih  marak. Ironisnya, hingga saat ini belum ada upaya serius dari pemerintah dalam menyelesaikan persoalan sosialnya.

"Saya pastikan Polres Bulungan berkomitmen untuk memberantas aktivitas tambang atau PETI, ini terbukti dari penindakan yang dilakukan terhadap oknum polisi," katanya, Senin, 28 November.

Kepolisian sambung AKBP Ronaldo selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas tambang ilegal.

"Faktanya masih saja terjadi korban tewas di lokasi tambang ilegal itu, jika hal itu terjadi siapa yang bertanggung jawab atas semua itu. Kita berharap masyarakat diharapkan bisa sadar akan potensi kecelakaan itu," ujar dia.

Pihaknya berharap pemerintah daerah ikut membantu mencarikan solusi penyelesaian terhadap aktivitas ilegal itu.

"Dampak sosialnya juga ada dan ini bukan dibebankan kepada polisi, pemerintah daerah juga kita harapkan bisa mencarikan solusi penanganannya. Kalau pelanggaran hukum atau ada pidananya pasti kami tindak," tegasnya.

Terkait tewasnya penambang ilegal beberapa waktu lalu, kapolres memastikan akan tetap melakukan penyelidikan.

"Kalau aktivitas tambang itu dilakukan secara legal pasti ada yang bertanggung jawab. Fakta di lapangan, kegiatan ini ilegal.  Tapi tetap kita lidik jika ada kecelakaan tambang," tegasnya.

Sementara itu, Camat Sekatak Ahmad Safri menyatakan aktivitas pertambangan ilegal di wilayahnya sudah tidak seramai sebelumnya. Bahkan, menurutnya saat ini sudah tidak ada alat berat yang beroperasi di area tambang.

"Iya, kalau melihat kondisi sekarang ini sudah tidak ramai seperti di awal," jelasnya.

Namun, Safri tidak menampik aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan secara manual itu dipastikan masih beroperasi.

"Mereka kerap kucing-kucingan dengan petugas apalagi penambangan ilegal ini sudah menjadi pekerjaannya. Otomatis, mereka berusaha beraktivitas secara diam-diam," ujarnya.

Selain warga lokal ada pula warga dari luar Sekatak yang melalukan aktivitas penambangan d sana.

"Tetapi kalau melihat kondisi sekarang ini sepertinya lebih banyak warga dari luar Sekatak," jelasnya.

Terpisah, Bupati Bulungan Syarwani saat dikonfirmasi terkait masih maraknya penambangan tanpa izin di Sekatak tidak banyak berkomentar.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk penanganannya," pungkas Syarwani.