Tim DVI Polri di RSUD Sayang Identifikasi 124 Jenazah Korban Gempa Cianjur, 6 Lain Masih Pengambilan Data
Situasi di RSUD Sayang Cianjur pada Senin 21 November usai gempa M 5,6. (Antara-Raisan Al Farisi)

Bagikan:

JABAR - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan identifikasi terhadap jenazah korban gempa Cianjur di RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Bidang Disaster DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sebanyak 124 jenazah per hari ini, Kamis 24 November.

"Dan 6 jenazah masih menunggu kelengkapan data antem morteme," kata dia dalam konferensi pers di RSUD Sayang Cianjur, Jabar, Kamis 24 November.

Keseluruhan jenazah yang telah terindentifikasi itu berdasarkan 130 kantong jenazah utuh dan satu berisi body part yang masuk ke RSUD Sayang Cianjur.

Ahmad menuturkan, sebelumnya TIM DVI Polri telah mengidentifikasi 123 jenazah pada Rabu 23 November. Seluruh jenazah itu telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Pada hari ini terdapat penambahan satu jenazah korban gempa Cianjur yang diketahui identitasnya berdasarkan sidik jari dan catatan medis. Sehingga setelah dikalkulasi jumlah jenazah yang telah teridentifikasi di RSUD Sayang berjumlah 24 orang.

"Teridentifikasi sebagai Nining, wanita 64 tahun, dengan alamat Kampung Sarampat RT 1 RW 2 Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jabar," ujar Ahmad.

Selain itu, Ahmad mengatakan terdapat satu body part yang saat ini masih belum diketahui indentitasnya berada di RSUD Sayang. Tim DVI Polri sedang memeriksa DNA body part itu.

"Sedangkan satu buah body part masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut berupa pemeriksaan DNA," ujarnya.

Kepada korban gempa Cianjur yang kehilangan keluarganya saat bencana terjadi, Ahmad mengimbau agar mendatangi rumah sakit terdekat atau menuju posko pengaduan orang hilang dengan membawa data-data ataupun menunjukan ciri-cirinya.

"Bisa melapor ke posko pengaduan orang hilang atau Posko Antem Morteme DVI di bagian forensik RSUD Sayang Cianjur dengan membawa data-data korban berupa kartu keluarga, rekam medis gigi dan foto terakhir korban," kata Ahmad.