Australia-Selandia Baru Segera Membuka Perjalanan Dua Arah
Ilustrasi foto (ChutterSnap/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Selandia Baru pada prinsipnya setuju membentuk gelembung perjalanan yang sangat dinanti-nanti tetangganya, Australia. Meski demikian masih belum ada tanggal pasti kapan akan dimulai.

Mengutip CNN, Senin, 14 Desember, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan gelembung perjalanan diharapkan dilakukan pada kuartal pertama 2021. Adanya gelembung perjalanan memungkinan orang melakukan perjalanan antara kedua negara tanpa harus melakukan karantina wajib selama 14 hari.

Sejak Oktober, pelancong dari Selandia Baru telah diizinkan melakukan perjalanan bebas karantina ke tujuan tertentu di Australia. Tetapi mereka masih harus melakukan karantina setelah kembali ke Selandia Baru.

Pengumuman yang disampaikan Ardern menunjukkan gelembung perjalanan, yang telah dibahas selama berbulan-bulan dan telah diantisipasi secara luas oleh orang-orang di kedua negara, pada akhirnya akan memungkinkan perjalanan bebas karantina dua arah. Australia dan Selandia Baru memiliki beberapa aturan perbatasan paling ketat di dunia.

Kedua negara hampir seluruhnya menutup perbatasan untuk orang asing sejak Maret. Kedua negara juga mewajibkan warga negaranya yang kembali dari luar negeri menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas negara dengan biaya sendiri.

Tetapi langkah-langkah ketat itu juga menunjukkan Australia dan Selandia Baru relatif berhasil menahan wabah COVID-19. Australia melaporkan adanya 28 ribu kasus COVID-19, termasuk 908 kematian. Sementara Selandia Baru telah melaporkan 1.740 kasus dan 25 kematian.

Ardern mengatakan gelembung perjalanan tergantung pada konfirmasi dari kabinet Australia dan "tidak ada perubahan signifikan dalam keadaan kedua negara." Ardern menegaskan pemerintah berencana menetapkan waktu gelembung perjalanan pada 2021.

"Saya pikir untuk saat ini warga Selandia Baru pada umumnya menghargai pendekatan pemerintah untuk memastikan bahwa kami tidak mengambil risiko yang tidak perlu saat kami memasuki musim panas dan liburan musim panas yang sangat dibutuhkan bagi warga Selandia Baru," kata Ardern.

Keputusan gelembung perjalanan dianggap penting, baik untuk pariwisata ataupun bagi mereka yang tinggal jauh dari rumah. Meski kedua negara dipisahkan oleh sekitar 2.000 kilometer wilayah laut, kedua negara memiliki hubungan bilateral paking dekat di dunia.

Pemegang paspor Australia dapat bepergian dan bekerja di Selandia Baru tanpa batas waktu dan tanpa visa. Begitu pula sebaliknya. Diperkirakan 670 ribu warga Selandia Baru tinggal di Australia atau sekitar 15 persen dari populasi Selandia Baru.

Sementara, sekitar 70 ribu warga Australia tinggal di Selandia Baru. Bagi warga Selandia Baru, gelembung perjalanan menyediakan lebih banyak pilihan pariwisata di luar tujuan domestik, termasuk Kepulauan Chatham, sebuah kepulauan sekitar 500 mil dari Selatan Selandia Baru. Pulau tersebut mengalami lonjakan pariwisata tahun ini.

Pengumuman Ardern datang dua hari setelah Selandia Baru mengumumkan rencana meluncurkan perjalanan bebas karantina dengan Kepulauan Cook pada kuartal pertama tahun depan. Kepulauan Cook adalah Pulau Pasifik yang berjarak sekitar 2.000 mil atau sekitar empat jam penerbangan dari Auckland, Selandia Baru.

Kepulauan Cook memiliki pemerintahan sendiri dalam hubungan bebas dengan Selandia Baru. Penduduknya memiliki paspor Selandia Baru serta dapat bekerja dan tinggal di Selandia Baru. Jumlah penduduk Kepulauan Cook yang tinggal di Selandia Baru tiga kali lebih banyak daripada di Kepulauan Cook itu sendiri.