CIANJUR - Kondisi kesehatan Azka, korban reruntuhan gempa yang bertahan setelah terjebak selama tiga hari pascagempa bumi Cianjur mulai membaik. Kini Azka masih menjalani perawatan di RSUD Sayang Cianjur.
Saat bercerita, Miftah, paman Azka, mengaku keluarga bernapas lega saat melihat Azka makan dengan lahap hingga menghabiskan dua mangkuk bubur usai mendapat pertolongan pertama setelah dievakuasi dari reruntuhan.
"Awal-awal (dirawat), bibinya yang mendampingi. Katanya, setelah buang air, Azka langsung makan bubur. Alhamdulillah, habis dua mangkuk. Karena efek enggak makan tiga hari, dia jadi lahap makannya," kata Miftah saat ditemui di RSUD Sayang, Cianjur, Kamis, 24 November.
Bocah berusia 5 tahun ini masih mengalami memar di bagian kaki setelah terjebak tanpa makan dan minum selama tiga hari. Hari ini, dokter RSUD Sayang akan melakukan rontgen untuk memeriksa tubuh Azka.
Pada hari keempat pascagempa, Azka masih berbaring di kasur perawatan sambil bermain mobil-mobilan miliknya. Ia sesekali merespons petugas kesehatan dan relawan yang mengajaknya berbicara.
"Semalam suhu badannya sempat itu panas tinggi. Tadi sudah diperiksa oleh dokter dan sudah diberi obat. Sekarang masih demam sedikit. Kata dokternya, hari ini mau dirontgen biar tahu kejelasan kondisi medisnya," urai Miftah.
BACA JUGA:
Azka, selama tiga hari dua malam terkurung di tengah reruntuhan rumah setelah tempat tinggalnya rubuh diguncang gempa bumi yang terjadi pada Senin, 21 November. Meski terkurung selama 60 jam dalam reruntuhan dan kesunyian panjang dan tanpa makan minum, Azka ditemukan dalam kondisi selamat.
Saat rumahnya runtuh, Azka terlindungi oleh ruang di bawah lemari, sehingga ia tidak tertimpa reruntuhan tembok kediamannya. Namun nasib berbeda harus dialami ibu kandungnya, ditemukan dalam kondisi meninggal. Neneknya hingga Rabu siang juga belum ditemukan.
Azka merupakan warga dari Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Kecamatan Cugenang merupakan wilayah paling parah terdampak akibat gempa Cianjur.