Bagikan:

SURABAYA - Seorang ibu berinisial U (23) menyebut anaknya berinisial AP, 6, meninggal bukan dianiaya melainkan terjatuh di kamar mandi. Faktanya, di sekujur tubuh bocah itu terdapat banyak luka-luka.

"Kepada dokter di RS, ibu korban ini mengaku anaknya jatuh dari kamar mandi. Padahal ada banyak luka hampir di sekujur tubuh anaknya," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Ryzki Wicaksana, Rabu, 23 November.

Arief mengatakan pengakuan U itu disampaikan kepada dokter saat membawa anaknya ke RS Soewandhi Surabaya pada Senin, 21 November 2022. Namun, kata Arief, dokter menaruh curiga dan menganggap meninggalnya anak itu tidak wajar.

"Karena di sekujur tubuh anak itu ditemukan banyak luka-luka. Akhirnya dokter itu memberi informasi ke polisi, karena curiga meninggalnya anak itu janggal," ujarnya.

Tak lama usai memperoleh laporan itu, Arief mengaku langsung menerjunkan personel ke RS Soewandhi. Kemudian polisi melakukan autopsi pada jenazah korban, untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Selain itu, polisi juga mendatangi lokasi tempat kejadian perkara di sebuah kamar kos nomor 6 Jalan Bulak Banteng Gang 8 nomor 37-38, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Serta memeriksa keterangan para saksi, termasuk L dan U.

Setelah mengumpulkan bahan dan keterangan di lokasi kejadian dan RS, polisi lantas mengetahui kematian anak itu bukan karena terjatuh. Melainkan, dianiaya oleh ibu dan rekannya.

"Jadi penyebab meninggalnya anak itu bukan karena jatuh dari kamar mandi, melainkan karena dianiaya," katanya.