JAKARTA - Proses evakuasi BP, bocah 6 tahun yang tewas tercebur ke dalam sumur di belakang rumahnya di Jalan Belly, gang Mekar IV, Pasar Rebo, Jakarta Timur, berlangsung dramatis.
Sebab sumur berkedalaman 20 meter itu memiliki diameter 1 meter, sehingga menjadi kendala pada proses evakuasi korban.
10 menit setelah petugas Sudin Gulkarmat Jaktim datang ke lokasi, korban berhasil diangkat dari dasar sumur. Pada saat dievakuasi, korban sempat memuntahkan air dari dalam mulutnya.
Supriyadi, perwira piket pemadam kebakaran, mengatakan kejadian itu terjadi ketika korban menemani ibunya yang sedang mencuci piring di belakang rumah.
Tiba-tiba korban langsung naik ke atas penutup lubang sumur berbahan kayu triplek. Ternyata triplek penutup itu sudah rapuh, sehingga korban jatuh tercebur ke dalam sumur.
"Sumur masih berfungsi ada airnya, anak itu saat jatuh sempat pegang paralon (pipa) dan berteriak," kata Supriyadi kepada wartawan, Kamis 24 Februari.
Sebelum tercebur sumur, ayah korban dan warga di lokasi berupaya menyelamatkan korban yang meminta tolong ketika masih berpegangan pada pipa paralon. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
Karena tak kuat menahan beban, bocah 6 tahun itu pun akhirnya tercebur sumur.
Sementara menurut kesaksian Yuliana, tetangga korban, dirinya juga mendengar suara teriakan minta tolong dari ibu korban.
"Ibunya lagi cuci piring, pas kecebur ibunya disampingnya. Ibunya ngeliat, anak didekat ibunya. Ibunya juga gak tau anaknya kepeleset atau gimana. Ini sumur mandi," ucapnya.
Kini, jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga guna menjalani prosesi pemakaman.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Kamis, 24 Februari, warga Jalan Belly, gang Mekar IV heboh mengetahui ada bocah 6 tahun inisial BP tewas setelah jatuh tercebur sumur. Peristiwa itu terjadi saat korban bermain di dekat sumur Bersama ibunya yang tengah mencuci piring.
"Kita kerahkan lima personel untuk mengevakuasi korban. Sekitar pukul 15.13 WIB, tubuh korban berhasil ditemukan keberadaannya dari dalam sumur. Korban dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Kasiop Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman kepada wartawan, Kamis 24 Februari.