Innalillahi, Duka Maroko Ketika Operasi 5 Hari Tak Bisa Selamatkan Rayan yang Jatuh ke Sumur Sedalam 32 Meter
Foto via Maghreb Arabe Press

Bagikan:

JAKARTA - Langit gelap menyelimuti Maroko. Negeri itu berduka mendalam. Baru saja kehilangan seorang bocah laki-laki bernama Rayan Awram yang terjatuh ke dalam sumur sedalam 32 meter.

Ketika informasi jatuhnya Rayan ke dalam sumur dilaporkan, tim SAR langsung bergegas datang. Melihat sulitnya medan yang bakal dihadapi, operasi penyelamatan besar-besaran disusun.

Sumur 32 Meter

Bukan apa-apa. Bocah berusia lima tahun itu terjatuh ke dalam sumur sedalam 32 meter di perbukitan dekat Chefchaouen di desa kecil Ighrane pada Selasa 1 Februari lalu.

Masalahnya karakteristik sumur itu tidak mudah ditembus. Sumur itu hanya selebar 45cm (18 inci) di bagian atas dan menyempit lebih jauh ke bawah, sehingga penyelamat tidak mungkin turun langsung.

Upaya itu merupakan operasi yang rumit dan berbahaya, terus-menerus tertunda oleh batu-batu besar dan terancam oleh ancaman tanah longsor.

Yang pertama dilakukan tim penyelamat adalah memastikan oksigen dan air buat Rayan tercukupi. Sebuah kamera juga diturunkan supaya tim bisa terus memantau real time kondisi Rayan.

Operasi penyelamatan ini disiarkan terus oleh televisi lokal yang membuat menjadi isu nasional. Bahkan di media sosial tagar #SaveRayan menggema.

Operasi ini sampai menerjunkan sejumlah alat berat. Menguruk tanah dari arah berlawanan secara perlahan-lahan. Ketika jarak tinggal 1,8 meter lagi, penggalian diganti dengan cara manual untuk meminamalisir kemungkinan terburuk.

Rayan Meninggal

Keringat dan rasa lelah berhari-hari tim penyelamat memang membuahkan hasil. Mereka berhasil menggapai Rayan.

Tapi bukan hasil yang diharapkan.

Dikutip dari Al Jazeera Rayan Awram meninggal sebelum bisa diselamatkan. Akhir yang menghancurkan operasi melelahkan.

Bahkan pengumuman ini disampaikan oleh Istana. Istana kerajaan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, Rayan meninggal sebelum penyelamat bisa menyelamatkannya.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," kata pernyataan itu mengutip pernyataan Raja Maroko Mohammed VI, Minggu 6 Februari.

Rayan terbungkus selimut kuning setelah dia dibawa keluar dari terowongan yang digali khusus untuk penyelamatan.

Orang tuanya telah dikawal ke ambulans sebelum jenazahnya muncul. Ambulans berbalik ke dalam lubang yang telah digali oleh tim penyelamat dan mengambil jenazahnya.

“Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Belasungkawa yang tulus kepada orang tua, ”kata Abderrahim Sabihi, warga ibu kota Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan dari sebuah kafe.