JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Gembira Gembrong, RW 01, Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 7 Oktober. Sebanyak 138 rumah berlantai 2 siap dihuni warga. Perlu diketahui, pembangunan kampung tersebut dilakukan selama 5 bulan.
"Kampung percontohan di DKI Jakarta. Ini salah satu contoh sebuah kampung yang masing-masing bangunannya ditata untuk sehat, setiap rumah mendapatkan udara segar, tidak lembab dan pengap," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di lokasi, Jumat, 7 Oktober.
Anies menjelaskan, tempat tersebut agar kembali dipakai warga dan kembali guyub. Kampung Gembira Gembrong disebut Anies menjadi contoh sebuah kampung yang mendekatkan zero run off.
"Seluruh kampung memiliki sumur resapan. Ada 16 sumur resapan dengan kedalaman 60 meter. Air hujan yang turun dimasukan kedalam tanah, tidak dibuang keluar. Pengelolaan airnya ramah lingkungan, kampung yang menghadap sungai. Jadikan tempat ini sebagai pembelajaran," ujarnya.
Disamping itu, pembangunan Kampung Gembira Gembrong dirasakan manfaatnya oleh warga korban kebakaran pasar gembrong beberapa bulan lalu. Rasiti (70) salah satu warga yang telah tinggal di kawasan tersebut sejak berusia 10 tahun merasa bahagia setelah rumahnya berubah menjadi lebih layak.
BACA JUGA:
Rasiti pun menjadi salah satu warga yang mendapatkan penyerahan kunci langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Terima kasih kepada Pak Gubernur. Dulu rumah saya gubuk, sekarang setelah kejadian jadi layak lagi. Alhamdulillah sekarang. Rawatlah dengan baik, jangan disia-siakan," ucapnya memberi pesan kepada warga lainnya.
Dari pantauan VOI di lokasi, Kampung Gembira Gembrong terlihat menarik lantaran adanya cat warna warni dan bergambar yang menghiasi tembok bangunan rumah.
Namun bagian akses jalan atau gang yang terdapat di depan pintu rumah hanya berukuran lebar sekitar 1 meter persegi. Bangunan rumah juga tetap dibuat berhimpitan dengan 2 lantai di tiap rumah.
Bagian alas rumah di lantai 2 diduga terbuat berbahan material kayu dan lembaran triplek, bukan beton. Di lantai 2 rumah terdapat balkon yang hanya memiliki lebar 30 sentimeter dengan panjang 1 meter.
Setiap bangunan rumah memiliki kamar mandi yang dilengkapi dengan kloset jongkok dan keran air. Sementara tangga penghubung antara lantai 1 ke lantai 2 terbuat dari besi yang berukuran lebar sekitar 40 cm.
"Bangunan total semuanya dibiayai pemerintah," ucapnya.