JAKARTA - Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan wanita lanjut usia (lansia) berinisial RK (72) yang ditemukan meninggal dengan hidung mengeluarkan darah di kamar mandi rumahnya di Jalan Akik, No 748, RT 015/07, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dari hasil identifikasi Polres Metro Jakarta Barat terhadap tubuh korban, ditemukan tanda - tanda kekerasan dari tubuh wanita lansia itu.
"Ada tanda kekerasan. Pendarahan keluar dari hidung, luka memar di tangan dan (memar) di kepala bagian samping agak belakang," katanya saat dihubungi VOI, Jumat 29 Oktober.
Sementara itu, Kanit belum dapat menyimpulkan penyebab pasti korban RK meninggal karena dibunuh atau bukan. Namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi - saksi, ada dugaan bahwa AB (35) anak korban sering melakukan kekerasan fisik kepada RK, ibunya.
"Baru dugaan sementara, bukan pembunuhan. Jadi anaknya ini punya riwayat gangguan kejiwaan, pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Memang belakangan ini tetangganya atau dari (keterangan) ketua lingkungan sekitar bahwa pernah terjadi kekerasan yang dilakukan anak ini ke ibunya ketika gangguannya kumat," ujarnya.
BACA JUGA:
Aparat kepolisian Polsek Cengkareng masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Pasalnya, jenazah korban dilakukan otopsi untuk memastikan apakah korban meninggal karena kekerasan atau penyebab lain.
"Visumnya belum, kita otopsi. Nanti menunggu hasil sementara dulu. Tapi dari riwayatnya yang bersangkutan punya gangguan kejiwaan," paparnya.
Bahkan dugaan kuat bahwa korban meninggal karena dianiaya sang anak diperkuat dari keterangan saksi-saksi. AB tinggal berdua bersama korban RK, ibunya.
"Dari keterangan saksi terkait dengan (penganiayaan) itu cukup sering. Terakhir mungkin beberapa hari sebelumnya, informasi dari saksi-saksi disekitar, RW mengetahui bahwa dipukul ibunya oleh anaknya," jelas Iptu Bintang.
Kanit juga menyampaikan bahwa, berdasarkan informasi dari saksi-saksi, AB kerap mengalami halusinasi sehingga dia melakukan kekerasan.
"Karena anaknya menganggap orang-orang itu (ketika kumat) seperti hal yang menakutkan bagi dia (AB). Dia melihat seolah-olah mendapat bisikan atau bagaimana, (ketika) melihat orang seperti setan. Sehingga dia melakukan hal itu ketika lagi kumat gangguan kejiwaannya," ujarnya.
Saat ini, AB masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Cengkareng. AB juga akan dibawa ke RS Polri untuk diperiksa kejiwaannya oleh dokter disana.
"Sementara kita kirim ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan. AB punya riwayat kejiwaan dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Saat ini, pelaku belum ditahan, sementara kita lakukan pemeriksaan," katanya.