JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar masyarakat di luar warga terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat untuk tidak masuk ke titik-titik bencana.
Kehadiran warga dari luar dikhawatirkan mengganggu jalannya proses evakuasi dari Tim SAR gabungan.
"Banyak juga masyarakat di luar masyarakat terdampak yang datang dari luar kota dari luar daerah terdampak masuk seolah-olah bencana ini menjadi tontonan. Ini juga diimbau, jangan sampai kegiatan itu mengganggu proses penanganan masyarakat terdampak," jelas Kepala BNPB Suharyanto dalam jumpa pers dikutip dari kanal Youtube BNPB Indonesia, Rabu, 23 November.
Suharyanto menyebutkan, lokasi geografis di Cianjur juga tak memungkinkan. Misalnya, jalanan atau jalur untuk proses evakuasi terbilang kecil, licin hingga hujan yang masih turun. Alhasil, bila banyak warga dari luar yang datang maka mengganggu kerja-kerja tim dalam evakuasi.
"Kami sudah koordinasi unsur Polres unsur TNI akan ditertibkan, dibersihkan. Sejak awal saya sampaikan, mohon dengan media sampaikan, jangan menghambat akses ini demi kepentingan kita semua terutama bagi masyarakat pengungsi," tegas dia.
Data dari BNPB per hari ini terdapat 271 orang meninggal dunia. "Sedangkan ada 151 orang yang dinyatakan masih hilang," jelas Suharyanto.
Dari korban meninggal dunia ini, Suharyanto menyebutkan pihaknya masih akan memastikan lagi, apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga terdata di Puskesmas atau petugas terkait.
"Jadi bisa saja miss ya. Ada jenazah yang sudah ada dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit. Saya harap agar masyarakat dapat melaporkan kepada kami," jelasnya.
BACA JUGA:
Untuk korban luka menyentuh 2.043 orang sedangkan yang mengungsi mencapai 61.098. BNPB, sambungnya, juga mencatat puluhan ribu rumah yang terdampak. Rinciannya, 22.241 rumah rusak berat, 11.641 unit rusak sedang dan 22.090 rumah rusak ringan.