Bupati Herman Suherman Minta Warga Cianjur Jangan 'Teriak' Belum Terima Bantuan di Medsos, Sampaikan ke Aparat Desa Langsung
Rilis soal update gempa di Cianjur Jabar (Foto: tangkapan layar youtube BNPB Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Bupati Cianjur Herman Suherman mengimbau kepada masyarakat terdampak gempa untuk tak lagi protes soal bantuan yang belum mengalir. Apalagi protes tersebut dilakukan lewat media sosial dan sebagainya. 

Menurutnya, bantuan bagi korban gempa sangat tersedia di tenda-tenda yang telah ditetapkan pemerintah. Warga silakan menyampaikan kepada aparat atau perangkat desa setempat. 

"Tolong disampaikan ke warga. Di media sosial banyak warga yang berkoceh kami belum mendapat bantuan, kami belum mendapat bantuan. Sudah dijelaskan, sampaikan saja ke aparat desa terdekat, nanti diteruskan ke kecamatan dan sampai di sini, Insyaallah akan sampai," tegasnya dalam jumpa pers dikutip dari kanal Youtube BNPB Indonesia, Selasa, 23 November.

Bupati Herman Suherman memastikan logistik bantuan untuk korban gempa masih terus mengalir dari para dermawan. Stoknya juga masih penuh dan tersimpan di gudang yang telah ditentukan.

"Tadi saya pun sampaikan kepada Kades, Babinsa, Kapolsek dan semuanya saya mohon hari ini, besok, tidak ada lagi warga yang teriak-teriak tidak mendapat bantuan," jelasnya. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengupdate kabar terbaru korban meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat. Per Rabu, 23 November pukul 17.00 WIB terdapat 271 orang meninggal dunia. 

"Sedangkan ada 151 orang yang dinyatakan masih hilang," jelas Kepala BNPB Suharyanto dalam jumpa pers dikutip dari kanal Youtube BNPB Indonesia, Selasa, 23 November.

Dari korban meninggal dunia ini, Suharyanto menyebutkan pihaknya masih akan memastikan lagi, apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga terdata di Puskesmas atau petugas terkait. 

"Jadi bisa saja miss ya. Ada jenazah yang sudah ada dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit. Saya harap agar masyarakat dapat melaporkan kepada kami," jelasnya.

Untuk korban luka menyentuh 2.043 orang sedangkan yang mengungsi mencapai 61.098. BNPB, sambungnya, juga mencatat puluhan ribu rumah yang terdampak.  Rinciannya, 22.241 rumah rusak berat, 11.641 unit rusak sedang dan 22.090 rumah rusak ringan.