Bagikan:

JAKARTA - Para petani India berencana menggelar pawai traktor ke New Delhi. Aksi ini jadi bagian dari protes reformasi pertanian yang telah digelar dalam beberapa waktu belakangan.

Gelombang protes memanas setelah pertemuan antara pemerintah dan perwakilan petani tak mendapat titik temu. Melansir Reuters, setidaknya ada enam kali pertemuan yang digelar dengan nol kesimpulan.

"Ratusan petani akan meluncurkan pawai traktor ke New Delhi untuk menyuarakan keluhan kami terhadap undang-undang baru," kata Kamal Preet Singh Pannu, pemimpin Sanyukta Kisan Andolan (Protes Persatuan Petani), salah satu dari 30 kelompok yang menentang reformasi.

“Pemerintah ingin mendiskreditkan dan menghancurkan gerakan kami, tetapi kami akan terus melakukan protes dengan damai,” kata Pannu.

Otoritas setempat meningkatkan langkah-langkah keamanan. Mereka mengerahkan polisi dan memasang barikade untuk mencegah petani memasuki New Delhi dalam jumlah besar. Partai oposisi dan beberapa ekonom senior India turut memberikan dukungan pada gerakan.

"Saya sekarang telah memelajari draf reformasi pertanian baru di India dan menyadari bahwa itu cacat dan akan merugikan petani," kicau Kaushik Basu, mantan kepala penasihat ekonomi untuk pemerintah federal di Twitter.

“Peraturan pertanian kita perlu diubah, tetapi undang-undang baru pada akhirnya akan lebih melayani kepentingan perusahaan daripada petani. Angkat topi untuk sensibilitas dan kekuatan moral petani India, "kata Basu.

Sebelumnya, reformasi pertanian telah diberlakukan pada September lalu oleh pemerintah India. Aturan itu menghapus segala perlindungan pasar seputar penjualan, penetapan harga, dan penyimpanan hasil pertanian yang bisa melindungi petani dari pasar bebas selama beberapa dekade.