Bagikan:

JAKARTA - Komisi V DPR mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rumah (PUPR) agar menemukan teknologi konstruksi tahan gempa untuk mengantisipasi hancurnya bangunan akibat guncangan besar.

Hal tersebut dikatakan anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa, menanggapi banyaknya rumah yang hancur karena gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cianjur pada siang hari kemarin. Hampir semua dari ratusan korban meninggal lantaran tertimpa tanah dan bangunan.

"Sudah tentu kita akan mendorong, saya juga mendesak PUPR menemukan teknologi konstruksi yang tahan gempa, terutama untuk bangunan-bangunan, kalau tidak ada minimal meminimalisir," ujar Neng Eem kepada VOI, Selasa, 22 November.

Legislator PKB Dapil Cianjur dan Bogor, Jawa Barat, itu mengatakan secara pribadi dirinya sudah berkomunikasi dengan Kementerian PUPR dan Basarnas untuk segera mengirim bantuan ke lokasi bencana.

Saat ini, Neng Eem masih memantau secara langsung bantuan dan perkembangan evakuasi di Cianjur.

"Kalau Kementerian PUPR memang sudah kita minta sewaktu di Jakarta sampai Cianjur juga berkoordinasi, menelepon ke Basarnas untuk diturunkan alat-alat berat. Alhamdulillah kita langsung turun sore, kita sudah ada di lokasi ekskavator sudah turun, cuma alat berat belum," ungkap Neng Eem.

Anggota Komisi yang bermitra dengan Kementerian PUPR, BMKG dan Basarnas itu menuturkan, jalur yang mengarah ke Cianjur sudah bisa dilewati. Hanya saja, masih banyak lalu lalang truk pengangkut material longsor dan bangunan akibat gempa.

"Kemudian pak Menteri juga nyusul malamnya. Alhamdulillah hari ini sudah dibuka sudah bisa mengangkut tanah, jalur Puncak, Cipanas ke Cianjur sudah bisa dilewati cuma terganggu dengan truk yang mengangkut sisa longsoran, seperti itu," tuturnya.

Selain itu, Neng Eem juga sudah meminta Kementerian PUPR agar segera melakukan pemulihan terkait fasilitas umum dan rumah-rumah yang rusak agar kembali bisa digunakan. Neng Eem memprediksi, akan ada penambahan data bangunan rusak yang sebelumnya tercatat sudah lebih dari 2.000 rumah.

"Kita juga ke Kementerian PUPR sudah menyampaikan dan meminta agar recovery bencana terkait infrastruktur bisa diperhatikan, dibantu untuk Kabupaten Cianjur ini terutama banyak sekali rumah yang roboh," katanya.

"Kemarin sampai jam 20.00 ada 2.300 lebih ruma, itu belum terdata semua, pasti hari ini akan lebih banyak ya," tambah Neng Eem.

Oleh karena itu, Sekretaris Fraksi PKB di MPR RI itu meminta agar pemerintah menggelontorkan dana APBN untuk menanggulangi bencana Cianjur. Sebab menurutnya, anggaran APBD tidak akan cukup untuk menutupi pembenahan infrastruktur di Kabupaten Cianjur.

"Saya yakin dengan banyaknya infrastruktur yang rusak, baik infrastruktur milik warga maupun fasilitas umum, gedung dan lain sebagainya saya yakin APBD tidak akan mampu maka APBN pusat harus ikut intervensi agar masyarakat bisa kembali normal," pungkas Neng Eem.