Ternyata Ini Alasan Polisi Sulit Gerebek Kasus Narkoba di Kampung Boncos Palmerah
Kapolsek Palmerah, AKP Dodi Abdul Rohim. (Rizky Sulistyo VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemberantasan narkoba di Kampung Boncos, Palmerah Jakarta Barat oleh jajaran Kepolisian mulai terkendala karena banyaknya akses jalan rahasia yang digunakan para bandar dan pengguna narkotika untuk bertransaksi dan kabur. Hal tersebut diakui Kapolsek Palmerah, AKP Dodi Abdul Rohim setelah melakukan peng-gerebek-an.

Menurut AKP Dodi Abdul Rohim, penggerebekan terakhir yang dilakukan pada Jumat, 18 November, pihaknya alami kendala karena banyaknya akses jalur baru di kawasan Kampung Boncos.

Meski polisi mengerahkan anjing pelacak milik K9 Polda Metro Jaya saat menggerebek Kampung Boncos, namun polisi hanya mengamankan 2 orang pengguna narkoba.

Para pelaku berhasil berpencar dan melarikan diri melalui jalan-jalan tikus yang ada di kawasan itu. "Kami lihat di sini banyak jalan tikus," kata Kapolsek Palmerah, AKP Dodi Abdul Rohim saat dikonfirmasi, Senin, 21 November.

Selain banyaknya jalan tikus, polisi juga alami kesulitan saat peng-gerebekkan Kampung Boncos karena terkendala kurangnya jumlah anggota Polsek Palmerah. "Kami lihat keterbatasan anggota kami. Kami akan memaksimalkan jumlah anggota dengan berkoordinasi bersama polres," ujarnya.

Polsek Tambora akan menutup jalan tikus yang diduga sebagai alternatif jalur para pengguna maupun bandar untuk keluar masuk perkampungan itu.

"Karena selama ini kita menggunakan 3 jalur masuk, sedangkan di sini ada lebih dari 3 jalur masuk, barangkali 11 jalur. Itu yang akan kami maksimalkan dengan polres," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Polsek Palmerah menerjunkan anjing pelacak milik K9 Polda Metro Jaya untuk menggerebek Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, 18 November. Dari penggerebekan itu, polisi menangkap dua orang pengguna narkotika.