JAKARTA - Lebih dari 1.200 barang antik Maya ditemukan di rumah dua warga Amerika Serikat di Guatemala, kata pihak berwenang pada Kamis, beberapa hari setelah pasangan yang sama ditangkap dan kemudian dibebaskan karena mencuri artefak sejarah.
Pihak berwenang pada Hari Rabu menemukan 722 potongan arkeologi dalam berbagai ukuran dan bahan di rumah Allison Jolluck dan Giorgio Salvidor Rossilli di Antigua Guatemala, serta 500 potongan yang lebih kecil, menyusul penyelidikan atas kejahatan terhadap warisan budaya Guatemala.
Baik Jolluck maupun Rossilli tidak tersedia untuk komentar.
Pihak berwenang Guatemala mengatakan mereka juga menyita dokumen, buku, laptop, compact disc, dua ponsel, dan boneka burung, mungkin quetzal, simbol Guatemala, melansir Reuters 18 November.
Pasangan itu, yang tidak ada di rumah selama penggerebekan, dibebaskan dengan jaminan setelah membayar denda 50.000 queztal (6.400 dolar AS) Selasa lalu. Mereka ditangkap sehari sebelumnya saat mengangkut 166 artefak pra-Hispanik dengan kendaraan mereka.
Kantor kejaksaan mengatakan, pasangan itu dapat menghindari proses pidana karena mereka adalah warga negara Amerika Serikat.
Kamis sebelumnya, Jolluck dihentikan saat mencoba meninggalkan Guatemala dengan dua bidak pra-Hispanik.
Moises Ortiz, juru bicara kantor kejaksaan mengatakan, bukti yang dikumpulkan di rumah itu merupakan langkah penting dalam persidangan. Kantor kejaksaan Guatemala akan memiliki waktu tiga bulan untuk melakukan penyelidikan terhadap pasangan tersebut.
BACA JUGA:
Diketahui, artefak yang ditemukan minggu ini dikirim ke Kementerian Kebudayaan untuk perlindungan dan analisis, kata pihak berwenang.
Dalam konferensi UNESCO di Mexico City dua bulan lalu, menteri kebudayaan dari seluruh dunia berjanji untuk meningkatkan upaya memulangkan artefak yang dicuri dan diperdagangkan secara ilegal ke negara asal mereka, di mana banyak di antara artefak-artefak tersebut saat ini tetap berada di museum atau koleksi pribadi.