Bagikan:

JAKARTA - Alih-alih menggunakan uang, otoritas Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) meluncur program pembayaran tarif umum dengan menggunakan limbah botol plastik.

Diluncurkan untuk membantu program pelestarian lingkungan, sekaligus membiasakan masyarakat naik kendaraan umum, program ini pun mudah diikuti.

Masyarakat menerima poin setiap kali mereka menyimpan botol plastik di mesin daur ulang otomatis yang dipasang di terminal bus utama Abu Dhabi.

Poin digunakan untuk mendapatkan perjalanan bus umum gratis.

Setiap botol berukuran 600ml atau kurang mendapatkan satu poin, sedangkan wadah yang lebih besar atau botol yang melebihi 600ml mendapatkan dua poin.

Setiap poin bernilai 10 fil, jadi 10 poin sama dengan 1 dirham UEA yang dapat ditransfer ke kartu bus Hafilat.

Sistem pembayaran otomatis ITC menghitung tarif yang diperlukan untuk perjalanan, secara otomatis memotongnya dari nilai tunai yang tersimpan di kartu melalui mesin tarif yang dipasang di pintu masuk dan keluar bus. Tarif bus di Abu Dhabi mulai dari 2 dirham.

Sekitar 70.000 botol plastik telah didaur ulang sejak prakarsa ini diluncurkan pada Maret lalu, kata Ateeq Al Mazrouei, pelaksana tugas direktur perencanaan di Pusat Transportasi Terpadu.

Al Mazrouei menjelaskan tujuan dari inisiatif "Poin untuk Plastik: Tarif Bus".

"Pertama adalah untuk membantu lingkungan," katanya, melansir The National News 11 November.

"Kedua, mendorong pengguna angkutan umum untuk lebih sering menggunakan bus. Mereka harus menyimpan botol dan mendapatkan poin untuk menggunakan transportasi umum," tandasnya.

Al Mazrouei mengatakan, inisiatif itu sejalan dengan misi Badan Lingkungan Hidup Abu Dhabi, untuk mendorong budaya daur ulang botol plastik sekali pakai.

Pada Bulan September, EAD menempatkan instalasi 'Big Zero' di seluruh emirat sebagai tempat pengumpulan bagi orang-orang untuk menyimpan botol plastik sekali pakai.

Itu juga meluncurkan tantangan yang disebut "Tumpukkan" untuk sekolah-sekolah Abu Dhabi, guna mengumpulkan dan mengembalikan botol air plastik sekali pakai.

Pada Bulan Juni, emirat memberlakukan larangan kantong plastik sekali pakai dengan pengecer besar. Kantong plastik sekali pakai harganya 25 fil. Kebijakan ini dirancang untuk menghentikan penggunaannya sebelum dilarang seluruhnya dalam dua tahun.

Inisiatif tarif bus sedang diuji coba di terminal bus utama kota. Lebih banyak mesin akan dipasang di Abu Dhabi berdasarkan hasil uji coba.

"Kami mendorong orang-orang, apakah mereka menggunakan transportasi umum atau tidak, untuk mengambil bagian dalam inisiatif ini karena membantu lingkungan kita dan akan membantu masa depan kita," terang Al Mazrouei.