Bagikan:

JAKARTA - Danau Toba adalah destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah bersama dengan Mandika (NTB), Bodobudur (Jateng), Likupang (Sulut), dan Labauan bajo (NTT). Sebagai bentuk sumbangsih untuk mengatasi problem sampah di daerah tujuan wisata, PTPN III memberikan bantuan program pengelolaan sampah terintegrasi.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama sembilan BUMN lain, mendukung pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), Danau Toba. Kontribusi tersebut diberikan melalui program pengelolaan sampah terintegrasi yang dilaksanakan sejak awal Oktober 2022.

Program TJLS

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi PTPN III (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam mendukung pengembangan objek wisata Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari lima DPSP nasional.

“Kami meyakini, jika sampah dikelola dengan baik akan memberikan banyak manfaat, baik dari sisi kebersihan, kesehatan, maupun secara ekonomi bagi masyarakat," ujar Abdul Ghani di Jakarta, belum lama ini.

Dalam pelaksanaannya, program pengelolaan sampah terintegrasi ini juga menggandeng Bank Sampah Induk (BSI) Indah Asri dan Serasi (IAS) Toba. Ada pun, kegiatan yang dilakukan, antara lain bantuan penyediaan tempat pengolahan sampah, penyediaan tong sampah terpilah, pembuatan aplikasi inovasi pengelolaan sampah, sosialisasi pengolahan sampah kepada masyarakat, pendampingan kegiatan dan integrasi pengelolaan sampah, serta ketahanan pangan.

Unit pengolahan sampah di Danau Toba. (Ist)
Unit pengolahan sampah di Danau Toba. (Ist)

Abdul Ghani menyampaikan, kolaborasi bersama antara BUMN ini merupakan agenda rutin tahunan yang dikoordinasikan langsung oleh Kementerian BUMN. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, serta mendukung upaya pemerintah terhadap peningkatan pariwisata Indonesia," ungkapnya.

Abdul Ghani meyakini, dengan adanya sinergi BUMN, maka manfaat yang dirasakan masyarakat akan lebih besar. "Diharapkan, dengan adanya program kolaborasi ini, dapat membantu untuk meniadakan kendala yang selama ini dialami oleh para pengelolaan sampah di wilayah Danau Toba, serta dapat menciptakan suatu nilai tambah lainnya," ujarnya.