JAKARTA - Sindiran ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) disuarakan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kondisi Indonesia yang disebut ‘tak baik-baik saja’, butuh penanganan pemerintah bukan sekadar gembar-gembor pembangunan infrastruktur.
“Apa yang dibutuhkan masyarakat bukan yang muluk-muluk. Mereka tidak ingin project luar biasa, mercusuar. Mereka hanya ingin bisa makan yang baik, yang layak buat istri, anak dan keluarga. Sederhana,” kata AHY dalam pidato pelantikan serentak pengurus DPC Demokrat se-Jawa Barat, Sabtu, 19 November.
Masyarakat yang disebut AHY sedang ‘tidak baik-baik saja’, tak ingin hal yang sifatnya mewah. Tapi jaminan alias kepastian hidup layak bersama keluarga menjadi harapan.
“Apa yang terjadi hari ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja, bukan hanya di Jabar. Setiap berdialog dengan masyarakat semua menyampaikan hari ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” sambungnya.
AHY menyinggung soal kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan literatur dari data survei termasuk pemberitaan media, pengangguran jumlahnya meningkat.
“Jumlah kemiskinan bagaimana? meningkat? jumlah ketimpangan bagaimana? jumlah pengangguran bagaimana?,” kata dia.
Apalagi belakangan disebut AHY banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Khusus di Jawa Barat, AHY berbicara banyaknya pabrik konveksi/garmen yang kemudian nasib pegawainya di ‘ujung tanduk’ bila terjadi PHK.
“Kalau di PHK bagaimna kualitas hidupnya, sedangkan harga-harga kebutuhan pokok naik? Harga-harga makin tinggi, penghasilan berkurang, pekerjaan hilang, utang numpuk. Susah kita ini,” sambung AHY.
Atas kondisi itu, Demokrat ditegaskan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini harus menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat.
“Kalau punya kelebihan rezeki berbagilah kepada masyarakat,” ujar AHY seraya mengingatkan kewajiban partai menyuarakan kondisi apa adanya agar kebijakan pemerintah tepat sasaran.
BACA JUGA:
Di bagian lain, AHY berbicara infrastruktur. Menurutnya era SBY selama 10 tahun memimpin pun sudah banyak melakukan pekerjaan membangun Indonesia.
“Kita butuh infrastruktur, tapi jangan semua uang negara untuk infrastruktur. Zaman kita dulu membangun 10 tahun, betul?,” kata AHY lantang bertanya kepada kader dan pengurus Demokrat se-Jawa Barat.