Bagikan:

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan efek positif yang diterima dari tuan rumah penyelenggaraan KTT G20. Ada perbaikan dan pembangunan infrastruktur senilai Rp800 miliar dari pemerintah pusat.

"Pertemuan G20 memberi manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat langsungnya Bali memperoleh pembangunan infrastruktur atau sarana-prasarana dengan total anggaran lebih dari Rp800 miliar dari APBN," kata Koster di Denpasar, Jumat 18 November.

Infrastruktur tidak hanya digunakan untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20. Tapi bisa untuk meningkatkan kualitas Bali sebagai destinasi wisata dunia.

Beberapa di antaranya adalah Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kawasan penyemaian mangrove di Tahura Ngurah Rai.

"Gedung VVIP itu sangat bagus, Presiden juga mengatakan itu bagus banget dan saya kira itu terbaik di Indonesia bahkan dunia, itu dihibakan kepada Pemprov Bali. Kita juga diberikan kawasan tempat penyemaian mangrove yang sangat indah, itu akan jadi destinasi wisata alam dengan penataannya yang sangat bagus," ujar Gubernur dikutip dari Antara.

Selama perjalanan G20 di Bali, Gubernur Koster mengaku mendapat tugas pengawasan dan percepatan pembangunan serta penataan infrastruktur dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Adapun yang berlangsung di Bali selain pembangunan Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dan penataan mangrove Tahura adalah pembangunan bagian depan Pura Luhur Candi Narmada dan pembangunan taman di depan patung I Gusti Ngurah Rai Tuban.

Selain itu, juga dilakukan penataan dan pembangunan sarana-prasarana di Garuda Wisnu Kencana, penataan Jalan Tol Bali Mandara, pelebaran jalan dan penataan di sejumlah jalur pejalan kaki.

"Ini membuat Bali menjadi sangat rapi dan indah, dipergunakan untuk G20 tapi begitu selesai ini bermanfaat dalam rangka mendukung ekosistem kepariwisataan Bali agar naik kelas ke depan. Ini berjangka panjang, selain itu kemudian juga produk-produk lokal Bali digunakan untuk jamuan di hotel," kata Koster.

Ia menyebut manfaat langsung di luar infrastruktur juga terbentuk khususnya bagi masyarakat seperti penggunaan produk lokal dari sajian makanan, kain endek, suvenir dari UMKM dan IKM lokal, hingga kebudayaan yang disorot.

"Saya sudah dapat respons dari IKM dan UMKM, mereka sangat bangga karena kain tenun endeknya dan produk kerajinannya dipakai. Tentu bukan satu-satunya produk lokal Bali yang dipakai, juga Indonesia karena menggambarkan produk dari daerah lainnya, tapi Bali sudah dapat tempat yang istimewa," kata dia.

Selain itu, selama G20, Koster menyebut ada pembicaraan berkaitan dengan investasi di Bali, dari rencana pembangunan jalan tol, kereta listrik, energi bersih hingga kendaraan listrik.