Macron Makin Terdesak sebagai 'Pahlawan Palsu' Perubahan Iklim, Orang-Orang Berdemo di Paris
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Twitter/@emmanuelmacron)

Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok penggiat lingkungan hidup di Prancis berunjuk rasa menuntut komitmen pemerintah dalam agenda perubahan iklim. Para pengunjuk rasa merujuk pada Perjanjian Paris. Presiden Emmanuel Macron makin terdesak dengan citra "pahlawan palsu" perubahan iklim.

Melansir Reuters, Jumat, 11 Desember, para pegiat lingkungan hidup tampak membentangkan poster besar yang kebanyakan berisi kritik terhadap Macron. Aksi itu dilakukan di depan Menara Eiffel.

Dalam poster tersebut tampak Macron sedang membalikkan punggungnya di planet yang terbakar. Gambar itu jadi pesan bahwa mereka melihat Macron tak peduli dengan keselamatan Bumi.

“Perjanjian Paris terbakar, Macron memalingkan muka,” baca keterangan di bawah gambar yang diletakkan di lapangan terbuka yang menghadap ke Menara Eiffel.

Mempertanyakan Macron

Belakangan, komitmen Macron melawan perubahan iklim banyak dipertanyakan berbagai kalangan. Sampai-sampai, pengadilan tertinggi Prancis memberi tenggat waktu kepada Macron untuk memastikan ia memenuhi komitmennya, yaitu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di Prancis dalam tiga bulan ke depan.

"Emmanuel Macron memosisikan dirinya sebagai juara iklim dan pelindung hebat Perjanjian Paris, tetapi kenyataannya tidak," kata Jean-Francois Julliard, kepala Greenpeace cabang Prancis, salah satu kelompok yang mengorganisir protes.

Sebelumnya, Perjanjian Paris 2015 telah ditandatangi oleh hampir 200 negara. Perjanjian Paris jadi titik balik negara di dunia melawan pemanasan global.

Akan tetapi, Amerika Serikat kemudian keluar dari kesepakatan itu. Bak kehilangan pemimpin, kesepakatan yang tadinya mendorong pengurangan emisi karbon belum nampak hasilnya.