JAKARTA - Sekelompok penggiat lingkungan hidup di Prancis berunjuk rasa menuntut komitmen pemerintah dalam agenda perubahan iklim. Para pengunjuk rasa merujuk pada Perjanjian Paris. Presiden Emmanuel Macron makin terdesak dengan citra "pahlawan palsu" perubahan iklim.
Melansir Reuters, Jumat, 11 Desember, para pegiat lingkungan hidup tampak membentangkan poster besar yang kebanyakan berisi kritik terhadap Macron. Aksi itu dilakukan di depan Menara Eiffel.
Dalam poster tersebut tampak Macron sedang membalikkan punggungnya di planet yang terbakar. Gambar itu jadi pesan bahwa mereka melihat Macron tak peduli dengan keselamatan Bumi.
“Perjanjian Paris terbakar, Macron memalingkan muka,” baca keterangan di bawah gambar yang diletakkan di lapangan terbuka yang menghadap ke Menara Eiffel.
📛PARIS AGREEMENT IN FLAME📛 and @EmmanuelMacron looks away saying "make our planet great again" and "No one did as much as we did !" But did he succeed to reverse engines of #ClimateCrisis⁉️#climatejusticenow#ClimateAction#ClimateEmergency #ClimateChange #FightFor1Point5 https://t.co/9SX5moabX9 pic.twitter.com/Por15sOPg3
— Futur_Maintenant (@futurable) December 10, 2020
Mempertanyakan Macron
Belakangan, komitmen Macron melawan perubahan iklim banyak dipertanyakan berbagai kalangan. Sampai-sampai, pengadilan tertinggi Prancis memberi tenggat waktu kepada Macron untuk memastikan ia memenuhi komitmennya, yaitu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di Prancis dalam tiga bulan ke depan.
"Emmanuel Macron memosisikan dirinya sebagai juara iklim dan pelindung hebat Perjanjian Paris, tetapi kenyataannya tidak," kata Jean-Francois Julliard, kepala Greenpeace cabang Prancis, salah satu kelompok yang mengorganisir protes.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Perjanjian Paris 2015 telah ditandatangi oleh hampir 200 negara. Perjanjian Paris jadi titik balik negara di dunia melawan pemanasan global.
Akan tetapi, Amerika Serikat kemudian keluar dari kesepakatan itu. Bak kehilangan pemimpin, kesepakatan yang tadinya mendorong pengurangan emisi karbon belum nampak hasilnya.