JAKARTA - Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan mayoritas masyarakat (responden) menyatakan tidak akan mengikuti saran Presiden Joko Widodo untuk memilih calon presiden pada Pilpres 2024.
Hal tersebut terekam dalam survei mengenai seberapa berdampaknya pengaruh Presiden Joko Widodo dalam mendukung sosok calon presiden untuk maju pada Pilpres 2024.
Setiap responden ditanyakan soal ‘apakah Anda akan memilih sosok calon presiden yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo?’
Hasilnya, sebanyak 30,1 persen tidak akan memilih sosok yang disarankan Jokowi. Sementara sebanyak 35,7 persen responden menjawab masih mempertimbangkan, dan 19,1 persen sisanya tidak tahu.
Sedangkan, warga yang yakin memilih sosok capres yang didukung Jokowi hanya sebesar 15,1 persen. Artinya, jumlah warga yang sudah yakin memilih capres yang disarankan Jokowi memang masih terpaut jauh dari sepertiga publik yang menyatakan akan mempertimbangkan.
Dalam survei ini, proporsi tersebut terbaca menurun dari survei Juni 2022 yang merekam tak kurang dari separuh responden yang masih bersikap mempertimbangkan untuk mengikuti saran Jokowi dalam memilih capres.
"Jika dilihat, kebimbangan publik ini bisa jadi dipengaruhi faktor belum bulatnya rasa percaya dan keyakinan publik pada kinerja pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi," demikian rilis Litbang Kompas, Senin, 14 November.
BACA JUGA:
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022 melalui wawancara tatap muka. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, survei berada di tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian sebesar kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.