JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu 29 Januari ini berakhir menguat. Rupiah menguat 56 poin atau 0,41 persen di level Rp13.583 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah karena pasar masih memperhatikan perkembangan wabah virus corona. Tapi perhatian mungkin teralihkan ke keputusan kebijakan moneter bank sentral AS dinihari nanti dimana The Fed diperkirakan masih akan mendukung kebijakan moneter yang longgar.
"Potensi sikap Fed ini membantu melemahkan dolar AS terhadap rupiah," ujar Ariston kepada VOI, Rabu 29 Januari.
Mata uang di Asia lainnya yang mengalami penguatan di antaranya, rupee India menjadi mata uang paling kuat di hadapan dolar AS setelah naik 0,15 persen. Ringgit Malaysia menyusul terapresiasi 0,12 persen dan yen Jepang terangkat 0,08 persen. Kemudinan disusul dolar Hong Kong yang naik tipis 0,03 persen.
Sementara itu, mata uang lainnya berada di zona merah dengan baht Thailand sebagai top loser setelah turun 0,56 persen. Dilanjutkan dolar Singapura dan won Korea yang turun masing-masing 0,14 persen dan 0,06 persen. Sedangkan peso Filipina juga koreksi tipis 0,06 persen.