Bagikan:

JAKARTA - Militer Rusia mengatakan pada Hari Jumat telah menyelesaikan penarikannya dari Kherson, mundurnya puluhan ribu tentara dengan cepat melintasi Sungai Dnipro di selatan Ukraina.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Hari Rabu memerintahkan pasukan untuk meninggalkan Kherson, dalam penarikan yang memungkinkan pasukan Ukraina bergerak lebih dekat ke Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua pasukan dan peralatan Rusia telah dipindahkan ke tepi timur Dnipro. Dikatakan penarikan selesai pada pukul 5 pagi waktu Moskow pada Hari Jumat.

"Pemindahan unit pasukan Rusia ke tepi kiri Sungai Dnipro telah selesai," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 11 November.

"Tidak ada satu pun peralatan atau senjata militer yang tertinggal di tepi kanan (barat). Semua prajurit Rusia menyeberang ke tepi kiri," tambahnya.

Pihak kementerian juga mengatakan, Rusia tidak mengalami kehilangan personel atau peralatan selama proses penarikan.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi status mundur itu. Jika benar, kecepatan pergerakan yang melibatkan hingga 30.000 orang, akan jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan Amerika Serikat atau Ukraina.

Jenderal top AS mengatakan pada Hari Rabu, dia memperkirakan Rusia memiliki 20.000-30.000 tentara untuk bergerak melintasi sungai, dengan penarikan itu bisa memakan waktu "berhari-hari dan bahkan mungkin berminggu-minggu".

Sementara, Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada Hari Kamis, ia memperkirakan penarikan itu akan memakan waktu setidaknya satu minggu.

Meninggalkan kota Ukraina yang diduduki yang didirikan oleh Permaisuri Catherine yang Agung pada abad ke-18 merupakan kekalahan memalukan bagi Rusia, setelah bertahun-tahun menggembar-gemborkan pengaruh militer pasca-Soviet.

Terpisah, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Hari Jumat, Rusia tetap berkomitmen untuk mencapai tujuan dari apa yang disebut Moskow operasi militer khusus di Ukraina, dan mengatakan Moskow masih memandang wilayah Kherson sebagai "bagian dari Rusia."

Peskov mengatakan keputusan untuk mundur diambil oleh Kementerian Pertahanan. Ditanya oleh wartawan apakah itu memalukan bagi Presiden Vladimir Putin, Peskov mengatakan: "Tidak."