Kasus Infeksi Melonjak, China Longgarkan Aturan COVID-19
Ilustrasi penutupan wilayah di Beijing saat pandemi COVID-19. (Wikimedia Commnons/N509FZ)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas China pada Hari Jumat melonggarkan beberapa aturan ketat COVID-19, termasuk memperpendek karantina dua hari untuk kontak dekat orang yang terinfeksi dan pelancong yang masuk, hingga menghapus hukuman bagi maskapai penerbangan karena membawa terlalu banyak kasus positif.

Pelonggaran pembatasan, sehari setelah Presiden Xi Jinping memimpin Komite Tetap Politbiro barunya dalam pertemuan tentang COVID, menyemangati pasar bahkan ketika banyak ahli memperingatkan langkah-langkah itu bertahap dan pembukaan kembali mungkin masih jauh.

Di bawah aturan baru, waktu karantina terpusat untuk kontak dekat dan pelancong dari luar negeri dipersingkat dari tujuh menjadi lima hari. Persyaratan untuk tiga hari lebih lanjut dalam isolasi rumah setelah karantina terpusat tetap ada.

China juga akan berhenti mencoba mengidentifikasi kontak sekunder, gangguan besar bagi penduduk kota yang terjebak dalam upaya pelacakan kontak ketika sebuah kasus ditemukan, sambil tetap mengidentifikasi kontak dekat.

"Mengoptimalkan serta menyesuaikan langkah pencegahan dan pengendalian bukanlah melonggarkan pencegahan dan pengendalian, apalagi membuka dan 'meletakkan', tetapi untuk beradaptasi dengan situasi baru pencegahan dan pengendalian epidemi dan karakteristik baru mutasi COVID-19," kata Komisi Kesehatan Nasional, melansir Reuters 11 November.

covid-19 china
Ilustrasi tes COVID-19 di China. (Wikimedia Commons/Windmemories)

NHC mengatakan akan mengembangkan rencana untuk mempercepat vaksinasi, yang menurut para ahli sangat penting, sebelum negara itu dapat mulai sepenuhnya membatalkan kebijakan nol-COVID yang telah menjadikan China sebagai outlier global.

Di antara langkah-langkah baru adalah penyesuaian kategorisasi area risiko COVID menjadi 'tinggi' dan 'rendah', menghilangkan kategori 'sedang' dalam upaya untuk meminimalkan jumlah orang yang terjebak dalam tindakan pengendalian.

Langkah-langkah baru termasuk mengakhiri 'hukuman penangguhan' bagi maskapai penerbangan, jika mereka membawa terlalu banyak penumpang yang terinfeksi COVID, sebuah sistem yang sering menyebabkan pembatalan.

Diketahui, banyak ahli mengatakan China tidak mungkin mulai 'membuka kembali negaranya' paling cepat sampai setelah sesi parlemen Bulan Maret.

Lonjakan infeksi

Pelonggaran itu datang ketika jumlah kasus di China melonjak ke level tertinggi sejak April, dengan Beijing dan pusat kota Zhengzhou mencatat rekor penghitungan, sementara banyak kota memperluas penguncian lokal dan tindakan lainnya, termasuk Guangzhou.

covid-19 china
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan selama pandemi COVID-19 di Shanghai Pudong International Airport, China. (Wikimedia Commons/Ptrump16)

Kota-kota di seluruh China memberlakukan langkah-langkah kontrol yang lebih ketat pekan ini, ketika jumlah kasus melonjak meskipun menurut standar global mereka rendah.

Pihak berwenang melaporkan 10.535 kasus baru yang ditularkan di dalam negeri untuk Kamis, terbesar sejak 29 April, ketika Shanghai berjuang melawan wabah paling serius di bawah penguncian ketat.

Kota Guangzhou, pusat manufaktur dan transportasi, melaporkan 2.824 kasus lokal baru untuk Kamis, hari keempat di mana infeksi melebihi 2.000.

Selain itu, setidaknya tiga dari 11 distrik Guangzhou telah diberlakukan semacam pembatasan dan Distrik Haizhu di kota itu memperpanjang penguncian hingga Minggu.

"Hanya satu orang di setiap rumah tangga yang diperbolehkan membeli kebutuhan sehari-hari dengan jadwal yang tidak menentu," sebut pemerintah wilayah berpenduduk 1,8 juta orang itu.

Namun, Guangzhou juga mengatakan akan segera melepaskan kontak "sekunder" dari karantina, di bawah aturan baru.

Beijing, Zhengzhou dan Chongqing juga memperketat tindakan saat kasus meningkat. Zhengzhou melaporkan 2.988 kasus baru, lebih dari dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Sedangkan kota metropolitan barat daya Chongqing, kasus mencapai tertinggi baru 783 pada hari Kamis. Beberapa distrik pada hari Jumat melarang makan di restoran dan beberapa stasiun kereta bawah tanah ditutup.

Adapun Beijing melaporkan rekor 118 kasus domestik baru untuk Kamis, dengan beberapa bagian kota mendesak pengujian harian selama tiga hari lagi. Beberapa daerah Beijing telah melarang masuk ke ruang publik termasuk kantor, tempat rekreasi dan pusat kebugaran.