JATENG - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz meninggal dunia pada Kamis 10 November. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengenang mendiang sebagai sosok perempuan hebat.
"Beliau itu tokoh perempuan yang sangat hebat. Siapa sih yang tidak kenal dengan keluarga besar Kiai Sahal Mahfudz ini," kata Ganjar usai bertakziah di Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), dikutip dari Antara, Jumat 11 November.
Selain itu, mantan anggota DPR itu juga menyebut mendiang sosok yang kharismatik.
Dari perbincangannya dengan putra almarhumah, yakni Abdur Ghaffar Rozin atau Gus Rozin, Ganjar mengetahui Nyai Nafisah selama ini mempunyai fisik yang kuat.
"Karena beberapa kali kena stroke masih kuat dan pernah suatu ketika beliau sakit stroke, setelah berobat sebentar lalu berangkat umrah, beliau masih kuat," ujarnya.
BACA JUGA:
Sementara dari sisi keagamaan, Ganjar menyebut istri mendiang KH Sahal Mahfudz itu sosok hebat, sehingga almarhumah menjadi panutan banyak orang.
"Sebagai tokoh perempuan, hebat jadi panutan banyak orang, maka hari ini beliau kapundut, pasti banyak yang merasa kehilangan," katanya lagi.
Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz meninggal dunia di RSI Pati, setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan di RS Telogorejo Semarang.
Nyai Nafisah Sahal dikenal sebagai tokoh yang mewarnai beragam bidang, mulai pendidikan, organisasi hingga politik.
Nyai Nafisah Sahal lahir dari pasangan suami istri KH Abdul Fattah Hasyim dan Nyai Hj Musyarofah pada 8 Februari 1946 di Jombang, Jawa Timur.
Ibundanya merupakan pendiri Pondok Pesantren Putri Al-Fathimiyyah, Bahrul Ulum,Tambakberas, sedangkan sang ayah merupakan pendiri Madrasah Mu'allimin Mu'allimat Bahrul Ulum,Tambakberas, Jombang.