Fadli Zon: Orang Bilang 'Saya Pancasila', Tapi Lupa Saat Ada Pembunuhan Anggota FPI
Fadli Zon (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyindir sejumlah pihak yang mudah mengatakan 'Saya Pancasila' tapi berbuat tidak adil. Sindiran ini disampaikan Fadli melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.

"Kadang orang ngomong dengan entengnya, 'Saya Pancasila'," kata Fadli melalui akun miliknya yang sudah bercentang biru itu, Kamis, 10 Desember.

Hanya saja, sambung dia, banyak dari orang-orang itu yang justru lupa terhadap sila kedua dari Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. 

Apalagi, ketika orang-orang ini dihadapkan dengan adanya peristiwa pembunuhan terhadap enam orang laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) yang terjadi pada Senin,  7 Desember lalu di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 

Menurutnya, mereka justru pura-pura lupa dan ini menunjukkan ada hal yang salah.

"Tapi begitu ada pembunuhan dan pembantaian terhadap enam orang FPI, pura-pura lupa sila kemanusiaan yang adil dan beradab," ujarnya.

"Sudah tidak adil dan tidak beradabnya keadaan kita," imbuh anggota DPR ini.

Diberitakan sebelumnya peristiwa penyerangan polisi yang dilakukan laskar Rizieq Shihab terjadi sekitar pukul 00.30 WIB Senin, 7 Desember dini hari. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut polisi mendapat kabar massa pendukung Rizieq Shihab akan dikerahkan terkait pemeriksaan disebut Irjen Fadil beredar di banyak grup WhatsApp.

Polda melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut dan mengikuti kendaraan yang ditumpangi Rizieq. Di tol Jakarta-Cikampek, Fadil menyebut kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 meninggal dunia sebanyak 6 orang," ungkap Fadil.

Namun, hal ini dibantah oleh Juru Bicara FPI, Munarman. Munarman menegaskan Rizieq melakukan perjalanan untuk mengikuti pengajian di kediaman keluarga intinya.

"Kabar itu fitnah. Habib Rizieq itu menuju luar Jakarta untuk menghadiri pengajian keluarga inti.  Saya tidak mau sebutkan di mana lokasinya. Ini hanya pengajian keluarga inti, tidak melibatkan pihak manapun juga," ungkap Munarman.

Munarman juga membantah bahwa laskar pengikut Rizieq memiliki senjata api. Oleh sebab itu, Munarman menegaskan tidak ada baku tembak yang dilakukan oleh polisi dan anggota laskar.

Saat ini, lima jenazah yang telah dimakamkan di kompleks Markaz Syariah Megamendung adalah Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21) dan Lutfi Hakim (25). Sementara jenazah Muhammad Reza (20) dimakamkan oleh pihak keluarga.