JAKARTA - Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi dan terdakwa Kuat Ma'ruf kompak perihal ada atau tidaknya dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi di Magelang. Susi mengaku tidak mengetahui hal itu.
Ketidaktahuannya itu disampaikan Susi saat bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J untuk terdakwa Kuat Ma'ruf, kemarin.
"Untuk di Magelang sendiri, ada tidak tindakan pelecehan itu, terhadap ibu Putri Candrawathi? Kalau tidak ya tidak, kalau tidak tahu, ya tidak tahu," tanya jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 9 November, malam.
"Kalau saya, tidak tahu. Tidak tahu," jawab Susi.
"Berarti saudara tidak tahu apakah ada pelecehan atau tidak?," tanya jaksa mempertegas.
"Tidak tahu," ucap Susi.
BACA JUGA:
Senada, Kuat Ma'ruf juga tak tahu ihwal pelecehan. Hal itu disampaikan melalui penasehat hukumnya, Irwan Irawan.
Menurutnya, pihaknya tidak pernah menerima fakta soal pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.
"Dia (Kuat) tidak tahu, dia hanya mendapatkan ibu (Putri Candrawathi) di depan kamar mandi, tergeletak dekat pakaian cuci," kata Irwan
Sebagai informasi, Putri disebut menjadi korban pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah.
Namun, sejauh ini fakta yang baru terungkap yakni, Putri ditemukan terkapar di depan kamar mandi.
Pelecehan seksual itupun yang saat ini digaungkan Ferdy Sambo sebagai alasan nekat merancang aksi pembunhan Brigadir J.