Bagikan:

SURABAYA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkejut atas keluhan dari para bupati/walikota di Jatim asal PDIP. Keluhannya adalah terkait susahnya komunikasi dengan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak. 

"Saya mendapat laporan dari para kepala daerah di Jatim asal kader PDIP, yang mengeluhkan bahwa kalau komunikasi dengan Bu Khofifah enak, cepat. Tapi kalau dengan wakil (Emil Dardak) sulit, ada berbagai hambatan-hambatan kultural," kata Hasto saat berkunjung ke salah satu Rumah Padat Karya di Jalan Nias Surabaya, Rabu, 9 November.

Hasto enggan menjelaskan detail keluhan dan hambatan-hambatan kuktural yang dimaksud. Dia mempersilakan Wwartawan bertanya langsung ke kepala daerah asal PDIP atau ke Wagub Jatim Emil Dardak.

"Silakan saja tanya langsung ke mereka. Saya juga nggak tahu itu," ujarnya.

Menurut Hasto, keluhan-keluhan itu disampaikan kepada dirinya oleh para kepala daerah dari PDIP yang mengikuti pertemuan di Balai Kota Surabaya 15 Oktober 2022 lalu. Para kepala daerah asal PDIP saat itu, antara lain Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

Kemudian Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko. Lalu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wabup Ponorogo Lisdyarita, dan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. Kata Hasto, para kepala daerah menyatakan sampai saat ini masih belum klop dengan Wagub Emil Dardak.

Bahkan, Hasto menyebut keluhan-keluhan soal Emil Dardak itu seringkali disampaikan kepala daerah dari PDIP di Jatim melalui rapat virtual.

"Kita kan dialog sering banget, kita ini sekarang selama covid-19 sering rapat virtual. Nah di situ keluhan kepala daerah disampaikan juga," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, membantah komentar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Emil mengklaim hubungannya dengan semua Bupati/Wali Kota di Jatim sangat baik, termasuk kepala daerah yang dari PDIP.

"Saya selalu terbuka kepada saran dan masukan. Tapi terkait komunikasi dengan kepala daerah termasuk yang berasal dari PDIP, kami meyakini hubungan dan sinergi terjalin dengan baik. Sekarang sudah era digital, komunikasi sangat mudah bisa lewat WhatsApp dan telepon. Kami juga tidak jarang berkunjung ke bupati, wali kota, atau wakilnya." kata Emil dalam keterangannya.