PKB: Persaingan Politik Sah Saja Tapi Jangan Bawa Nama Agama dan Ras
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan para pengurus DPP PKB memberikan keterangan pers setelah diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, ANTARA/Indra Arief Pribadi

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan persaingan politik secara sehat boleh saja dilakukan. Namun, dia minta jangan ada kelompok tertentu yang membawa isu suku, agama, dan ras yang dapat memecah belah bangsa.

"Persaingan politik sebetulnya sah saja dilaukan tapi harus sehat, tidak saling menjatuhkan. Kritik juga boleh tapi kritik yang membangun demi perbaikan bersama. Yang enggak boleh itu kalau bawa-bawa nama agama, kelompok ras, harus kita cegah yang begitu," kata Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 8 November.

Cak Imin sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak boleh ada persaingan politik yang saling menjatuhkan. Imbauan ini dirasa penting menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Adapun imbauan ini disampaikan Presiden Jokowi pada saat menghadiri HUT ke-8 Perindo di Jakarta kemarin, Senin, 7 November. Dia titip pesan agar setiap partai berkompetisi secara sehat di tahun politik.

"Oh ya, bagus. Saya dan PKB tentu saja mendukung imbauan Pak Presiden. Bagaimanapun politik yang teduh dampaknya positif bagi bangsa," tegas Wakil Ketua DPR RI itu.

Dalam sambutannya di HUT ke-8 Perindo, Jokowi mengingatkan tiap partai politik bersaing secara sehat. Mereka tak boleh menjatuhkan satu sama lain.

"Hati-hati sekali lagi, ini sudah masuk tahun politik. Kita boleh bersaing, berkompetisi antar partai tetapi jangan sampai saling menjatuhkan. Titipan saya itu saja," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di HUT ke-8 Partai Perindo, Senin, 7 November.

Jokowi juga mengingatkan semua partai politik, termasuk Perindo berhati-hati dalam memilih calon presiden dan wakil yang akan diusung. Tokoh yang diusung harus diperhatikan untuk mengejar ambang batas.

"Memilih capresnya juga harus benar, Pak Hary (Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo). Karena nanti akan membantu partai mengejar thresold," tegas eks Gubernur DKI Jakarta.

"Hati-hati. Milih capresnya, hati-hati milih cawapresnya. Hati-hati," sambungnya.

Namun, Jokowi minta pemilihan tokoh yang akan diusung tak boleh berlama-lama. "Jangan terlambat deklarasi," ujarnya.