Sebut Pilih AMIN Bid'ah', Gus Yaqut dan Cak Imin Dinilai terlibat Persaingan 'Terselubung'
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad menyoroti candaan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang menyebut memilih AMIN adalah bid'ah.

Menurutnya, ada persaingan 'terselubung' antara dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.

"Menurut pandangan saya ada persaingan 'terselubung' antara Cak Imin sebagai ketua umum PKB dan Gus Yaqut sebagai ketua umum GP Anshor," ujar Andriadi saat dihubungi, Sabtu, 16 September.

Sebagaimana diketahui, PKB merupakan salah partai politik yang didirikan oleh para kiai Sepuh Nahdlatul Ulama (NU) dan dipimpin Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sedangkan GP Anshor adalah organisasi sayap pemuda NU. Kedua lembaga tersebut sangat berperan dan eksis dalam konteks keumatan dan kebangsaan.

Namun, Direktur eksekutif Nusantara Institute PolCom SRC itu tak membeberkan persaingan seperti apa yang terjadi antara keduanya.

Andriadi juga menilai, candaan Yaqut merupakan sinyal kuat tidak akan mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024 mendatang.

Meskipun, kata Andriadi, saat ini Yaqut merupakan menteri agama yang mewakili PKB.

Sebelumnya, Yaqut menjabat sebagai anggota fraksi PKB DPR RI Periode 2019-2024.

"Sebetulnya wajar saja kalau ada keretakan internal parpol dalam dukungan Pilpres 2024 seperti tindakan Yaqut tidak mendukung koalisi Anies-Muhaimin. Namun, menurut saya pasti ada tindakan tegas dari parpol ketika terdapat kader apalagi statusnya fungsionaris parpol tidak sejalan dengan dukungan parpolnya dalam pilpres," katanya.

"Paling anyar adalah pemecatan Budiman Sudjatmiko dari PDIP setalah deklarasi mendukung bacapres Prabowo," tambah Andriadi.

Kendati demikian, Andriadi melihat, Cak Imin optimis semua kadernya bakal total untuk memenangkan pasangan AMIN.

"Dari statement Cak Imin, PKB dan ulama siap all out memenangkan pasangan AMIN. Walaupun ada riak-riak di internal PKB seperti fenomena barisan Gus Yaqut yang tidak mendukung pasangan Anies-Muhaimin," katanya.

Menyoal Cak Imin yang tak akan menegur Yaqut, Andriadi menduga lantaran baru sebatas sikap pribadi.

Terlebih sebagai pimpinan GP Ansor, basis massa Yaqut juga besar untuk suara PKB.

"Secara pribadi tentu tidak akan memberikan teguran sebatas Gus Yaqut belum mendeklarasi dukungan ke salah satu capres. Tapi kalau sudah menyatakan dukungan selain pasangan AMIN, saya yakin pasti ada tindakan tegas atas nama parpol," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB sekaligus bakal cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ogah menanggapi candaan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal memilih AMIN adalah bid'ah.

"Apa perlu ditanggapi? Tidak perlu ditanggapi," ujar Cak Imin dikutip Jumat, 15 September.

Menurut Cak Imin, pernyataan Yaqut soal mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang disingkat AMIN adalah bid'ah tidak ada substansinya.

"Enggak ada substansinya," katanya.

Cak Imin juga tidak akan memberi teguran atas ucapan Menag Yaqut yang diketahui merupakan salah satu kader PKB.

Wakil ketua DPR itu menilai, candaan Yaqut adalah bagian dari kebebasan demokrasi.

"Demokrasi kan begitu, kebebasan siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik, setiap orang memiliki pilihan politik," ucapnya.

Sementara Menag Yaqut Cholil Qoumas sudah menjelaskan soal kelakarnya yang menyebut memilih AMIN berarti bidah.

Menurutnya, tidak ada yang salah dengan candaannya itu.

"Canda kok jadi berita kenapa? Aku tanya lagi dong kenapa jadi berita? Itu bukan canda, ada Kepala Badan saya Pak Amin Suyitno, salahnya dimana?" jelas Yaqut di Gedung DPR, Kamis, 14 September.

Yaqut lantas bertanya apakah ada capres dengan nama AMIN. Dia pun tak tahu menahu jika AMIN merupakan akronim dari pasangan Anies-Cak Imin.

"Oh saya baru tau dari kamu malah itu (AMIN Anies-Cak Imin), saya nggak tau itu," kata dia.