JAKARTA - Nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menguat masuk bursa calon presiden (capres) yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) usai pertemuan di Kota Makassar pekan lalu. Dua anggota KIB, PAN dan PPP, sudah memberi sinyal Airlangga layak menjadi capres 2024.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Yusak Farchan, menilai, KIB memang sangat bisa untuk mendorong kader internalnya maju sebagai capres maupun cawapres, ketimbang menjadi mesin bagi kader nonparpol.
Namun menurutnya, jika Airlangga yang diajukan maka harus berjuang sampai titik akhir. Sebab, politik masih sangat dinamis menjelang pendaftaran pasangan calon dalam Pilpres 2024.
“KIB masih ada waktu, (tapi) Pak Airlangga diberikan mandat sebagai capres harus berjuang sampai titik akhir. Apakah memungkinkan dengan skenario Pak AH capres? Saya kira politik dinamis, terbuka berbagai skenario dan strategi pemenang,“ ujar Yusak, Selasa, 8 November.
Menurut Direktur Eksekutif Citra Institute, sebagai Menko Perekonomian, capaian Airlangga seharusnya berbanding lurus dengan elektabilitasnya. Prestasi Airlangga di pemerintahan seharusnya bisa terus diangkat oleh Partai Golkar.
“Melihat Pak Airlangga dalam kapasitasnya sebagai Menko, dengan prestasi yang ada, penanganan COVID-19 dan bidang ekonomi harusnya beraktivitas positif terhadap elektabilitas. Apalagi kita dibayangi resesi global, namun ekonomi kita kuat. Ini tidak lepas dari kinerja perekonomian kita,“ ujar Yusak.
Sayangnya, hasil kinerja Airlangga di kabinet belum dimasifkan para kader. Akibat dari belum maksimalnya elemen partai bergerak memperkenalkan Airlangga maka tingkat keterpilihannya tidak seperti yang diharapkan.
“Ini kembali strategi Partai Golkar memasifkan capaian Pak Airlangga sehingga masyarakat Indonesia bisa mengetahui dengan baik prestasi tersebut,” kata Yusak.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich, menyebut seluruh kader Golkar saat ini fokus melakukan sosialisasi terkait pencapresan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Upaya itu segera dilakukan agar elektabilitas Airlangga sebagai capres bisa terus meningkat.
"Dengan mengkapitalisasi apa yang beliau lakukan sebagai Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian). Terutama dalam penanganan COVID-19 dan bagaimana meningkatkan atau menjaga pertumbuhan ekonomi nasional," kata Lodewijk, Minggu, 6 November.
Usulan Golkar itu mendapat dukungan parpol anggota KIB. Menurut Ketum PAN Zulkifli Hasan, Airlangga layak mencapreskan diri.
"Yang saya hormati ketua umum Partai Golkar, saudaraku Airlangga Hartarto. Jadi kalau mau capres bukan layak lagi, sangat layak," kata Zulhas dalam pertemuan KIB di Makassar, akhir pekan lalu.
Hal serupa dikatakan Plt Ketum PPP Mardiono. "Untuk menjaga agar itu (keterpurukan ekonomi, red) tidak terjadi, maka Indonesia butuh menteri perekonomian. Silakan dimaknai sendiri," kata Mardiono menambahkan.