Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memprioritaskan Ketum Golkar Airlangga Hartarto untuk diusung sebagai Capres 2024. Sebab di antara ketiga parpol yang tergabung di KIB, Golkar yang punya suara terbanyak. 

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, menilai hal yang disampaikan Zulhas tentu positif karena Airlangga memiliki karir dan kinerja yang cemerlang. Baik sebagai ketum Golkar maupun menteri perekonomian. 

“Hal apa yang mumpuni membuat dia (Airlangga) pantas bersaing. Pertama, dia ketum partai besar, kedua dia Menko Perekonomian, ketiga selama ini dengan posisi Menko dia banyak berbuat untuk menjaga stabilitas ekonomi bangsa ini,” ujar Ujang di Jakarta, Kamis, 1 Desember. 

Diketahui, pada pemilu 2019 lalu Golkar adalah partai pemenang kedua. Tentu menjadi keunggulan sendiri bagi partai beringin ketimbang PAN dan PPP. Terlebih, kader dan massa Golkar yang menyebar di seluruh Indonesia menyatakan siap untuk memenangkan partai dan Airlangga. 

Kemudian dalam tiap kali pertemuan, KIB juga menunjukkan kekompakan para ketum dan elit partai bahkan saling memuji dan memberi dukungan. 

”KIB memang karena mereka sudah berkoalisi, sudah bersatu, satu rumah dilarang untuk bertengkar. Dan soal pujian Zulhas, hal positif dan penting bagi Airlangga,” kata Ujang.

Meski begitu, Ujang menilai, ada pekerjaan rumah untuk Golkar dan KIB, yakni menaikkan elektabilitas Airlangga agar bisa bersaing dengan calon lain. Apalagi, KIB juga akan kedatangan partai baru. 

Selain itu, menurut Ujang, pada akhir langkah KIB ada satu nama yang akan berpengaruh besar atas pemilihan capres koalisi ini, yaitu Presiden Joko Widodo. 

“Saya secara objektif, KIB ujungnya bukan ketiga ketum ini, tetapi ujungnya ada pada tangan Jokowi. Tentang pujian Zulhas tadi itu positif dan bagus, namun saya melihat KIB itu milik Jokowi, dan Airlangga ketika ultah Golkar bilang soal capres menunggu arahan Jokowi,” pungkas Ujang. 

Sebelumnya Ketum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa para ketum di KIB berani nyapres di Pilpres 2024. Namun, yang jadi prioritas adalah ketum Golkar. 

”Kalau ketua umum partai politik enggak berani nyapres terus bagaimana? demokrasi kita bagaimana? Oleh karena itu prioritas ya tentu Golkar sebagai pemenang pemilu nomor dua, pak Airlangga prioritas ya pantas layak pemenang pemilu nomor dua untuk jadi capres," kata Zulhas, Rabu, 30 November, malam.

Namun, Zulhas juga tidak menutup kemungkinan ada nama-nama lain yang disebut dalam pertemuan KIB. Pasalnya, ada partai tambahan yang akan bergabung ke koalisi bentukan Golkar, PAN dan PPP itu. 

"Tentu ada juga yang teman-teman dari luar yang sudah beredar nama-nama tentu itu akan menjadi pertimbangan bagi kita. Tapi prioritas tentu kedua partai," tambah Zulhas.