2,2 Juta Orang Gunakan MRT Jakarta pada Oktober, Meningkat 10 Persen dari September
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - PT MRT Jakarta mencatat kenaikan penumpang kereta MRT sebesar 10 persen selama sebulan terakhir. Pada Oktober, tercatat 2.238.018 orang menggunakan layanan MRT Jakarta.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial menyebut, pada bulan Oktober, rata-rata pengguna kereta Ratangga per hari sekitar 72.194 orang dengan 7.663 perjalanan kereta.

"Jumlah penumpang MRT meningkat 223.189 orang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.014.829 orang dengan rata-rata harian mencapai 67.161 orang. Kenaikan angka keterangkutan ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta," kata Rendi dalam keterangannya, Senin, 7 November.

Rendi mengatakan, dalam upaya menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder), lanjut Rendi, juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan, dan yang terbaru, Swoop.

Menurut dia, kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).

"Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta. Pada akhir 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan ratarata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari," jelasnya.

Rendi menyebut pengguna jasa MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, bahkan menonton film dan bermain gim ponsel.