Bagikan:

JAKARTA - Pemkab Aceh Barat meluncurkan aplikasi Strategi Pendeteksian Dini (Sideni) untuk mencegah gangguan kamtibmas, permasalahan menonjol, dan potensi konflik di daerah ini.

"Semoga melalui penerapan aplikasi ini dapat mewujudkan kondisi yang kondusif di Kabupaten Aceh Barat agar lebih baik lagi, sekaligus menciptakan rasa aman, damai, dan tenteram di tengah masyarakat," kata Sekda Aceh Barat, Marhaban di Meulaboh, Sabtu 5 November dikutip Antara.

Ia mengatakan aplikasi tersebut lahir atas inisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Barat.

Aplikasi ini merupakan sebuah terobosan baru dalam mendeteksi dini berbagai permasalahan menonjol dan potensi konflik di daerah secara cepat, akurat, dan terintegrasi.

Untuk mengoptimalkan penerapan aplikasi tersebut, Marhaban meminta Badan Kesbangpol Aceh Barat agar gencar menyosialisasikan cara penggunaan aplikasi ini secara berkesinambungan kepada seluruh stakeholder terkait, baik instansi vertikal maupun para camat.

Melalui koordinasi dan sinergi kuat dari semua pihak di tingkat kecamatan maupun instansi vertikal, seperti korem, kodim, polres, kejaksaan, imigrasi, bea cukai, BIN, dan Bais maka akan mampu meminimalisir dan mengantisipasi berbagai potensi konflik yang dapat mengganggu dan menghambat proses pembangunan di Kabupaten Aceh Barat.

Marhaban berharap hadirnya aplikasi Sideni dapat menjadi dorongan motivasi dalam meningkatkan kewaspadaan dini pemerintah daerah melalui pendeteksian dini agar tercipta masyarakat yang aman, sekaligus menjadi media pemetaan kerawanan sosial dan potensi konflik.

Selain itu, paparnya, peningkatan kerja sama antara pemerintah daerah dengan unsur intelijen di Aceh Barat diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menjaring, menampung, dan mengkoordinasikan informasi masyarakat mengenai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Aceh Barat.

Kepala Badan Kesbangpol Aceh Barat Abdurrani menjelaskan bahwa aplikasi Sideni bertujuan untuk mendeteksi dini permasalahan menonjol dan potensi konflik di seluruh kecamatan dan instansi vertikal lainnya dengan menghimpun data laporan kejadian dan kasus yang berhubungan dengan permasalahan di Kabupaten Aceh Barat.

"Data dan informasi yang akan dihimpun nanti, di antaranya terkait ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, ketenteraman, dan ketertiban di seluruh wilayah Aceh Barat dengan cepat, akurat, dan terintegrasi secara digital," katanya.

Ia mengatakan semua informasi yang telah dihimpun dalam aplikasi Sideni, baik dari kecamatan maupun instansi vertikal lain nantinya akan diverifikasi Badan Kesbangpol Aceh Barat untuk kemudian diteruskan kepada Bupati Aceh Barat dalam bentuk laporan tertulis.

Abdurrani berharap dengan hadirnya aplikasi ini dapat memudahkan seluruh pemangku kepentingan dalam menyampaikan semua informasi potensi konflik dan permasalahan menonjol di tengah masyarakat secara cepat dan akurat.

Dengan demikian, katanya, pemerintah bisa segera mencari solusi tepat terhadap segala potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di daerah guna menciptakan situasi kondusif di Kabupaten Aceh Barat.