Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengingatkan para event organizer (EO) untuk mematuhi daya dukung suatu tempat terhadap jumlah orang ketika menyelenggarakan acara.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung soal insiden overcapacity di Itaewon dan festival musik Berdendang Bergoyang di Indonesia yang juga mengalami kelebihan kapasitas.

“Di waktu yang sama terjadi insiden overcapacity di konser Berdendang Bergoyang, kapasitas maksimal mencapai 10.000 penonton, tetapi di lapangan dihitung lebih dari 21.000 penonton,” kata Sandiaga, Selasa 1 November.

Dia langsung menugaskan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani untuk melakukan evaluasi dan memberikan sosialisasi kepada EO supaya mematuhi carrying capacity, early warning system dan ketersediaan jalur evakuasi.

Akibatnya, festival musik Berdendang Bergoyang hari ketiga yang semula akan berlangsung pada Minggu 30 Oktober, terpaksa dihentikan dengan alasan keamanan.  

Sebelumnya, konser hari kedua pun terpaksa dibubarkan di tengah acara karena jumlah penonton yang membeludak dan melebihi kapasitas.

Secara khusus Sandiaga meminta para EO untuk mencontoh penyelenggaraan acara Festival Jajanan Bango (FJB) atau konser musik Synchronize Fest 2022 yang dinilai berjalan dengan baik walaupun dihadiri puluhan ribu orang. 

“Sistem baik dari penyelenggara harus kita pastikan dan management crowd harus kita benchmarking seperti contoh yang dilakukan FJB dan Synchronize 2022 yang berlangsung dengan baik walaupun dikunjungi oleh puluhan ribu peserta dalam event mereka,” ujarnya.

Sandiaga pun mengingatkan EO bahwa ada suatu keinginan luar biasa dari masyarakat untuk mengikuti festival atau kegiatan musik yang bisa mengundang kerumunan, terlebih kasus pandemi COVID-19 perlahan sudah mulai melandai.

Maka dari itu, dia mengimbau agar jangan sampai momen tersebut justru menjadi kesempatan bagi promotor untuk menjual tiket lebih banyak dari kapasitas yang tersedia.   

“Kepuasan pengunjung jadi barometer. Promotor harus kami bina dan kita warning jangan sampai aji mumpung, begitu permintaan banyak, orang kegetok dan kapok. Ini momentum kebangkitan yang harus kami jaga,” ungkapnya.