JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendukung Menteri BUMN Erick Thohir maju Pilpres 2024, baik menjadi capres ataupun cawapres. PPP menyebut, Erick Thohir adalah satu dari beberapa nama yang memang masuk dalam bursa pencapresan.
"Kalau Pak Erick satu lah, saya nggak mau bilang eksklusif nanti enggak baik. Satu di antara nama yang dalam di koalisinya PPP saat ini, KIB," ujar Arsul Sani dalam acara Seminar Nasional & Temu Tokoh Perempuan Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin, 31 Oktober.
Arsul lantas mempertanyakan persetujuan kader PPP yang hadir dalam acara tersebut, apakah Erick cocok menjadi capres atau cawapres.
"Kita ajukan sebagai capres atau cawapres setuju, enggak?," kata Arsul.
Menjawab dukungan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan dirinya terbuka jika ada tawaran yang muncul. Bahkan dia menyebut namanya juga masuk dalam rekomendasi capres Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kemarin PAN juga memasukkan saya salah satu, bukan satu satunya, itu kan bagian dari demokrasi. Seperti juga nanti PPP bicara sebagai salah satu ya itu bagian dari demokrasi," kata Erick usai menjadi narasumber dalam acara yang digelar PPP, Senin, 31 Oktober.
Meski begitu, Erick mengatakan, soal capres dan cawapres adalah kehendak Tuhan. Saat ini, dirinya masih fokus menjadi menteri bidang ekonomi.
"Kalau wapres, presiden, itu yang menentukan, Allah. Kita mau, tahunya, hari ini tadi yang saya sampaikan justru kenapa saya hadir salah satunya karena mengenai ekonomi," jelasnya.
Erick pun mengaku, tak mau terlalu percaya diri dalam merespons munculnya dukungan terhadap dirinya. Sebab menurutnya, ada banyak nama-nama calon yang juga potensial.
"Jangan ge-er, jumlahnya banyak, gitu, lo," katanya.
Kendati demikian, Erick mengapresiasi dukungan yang diberikan PPP dan parpol lain. Dia pun memastikan, terus terbuka atas tawaran-tawaran soal pencapresan 2024. Erick menilai tidak bisa melarang partai politik (parpol) jika hendak mencalonkan dirinya.
"Itu kan apresiasi, misalnya lembaga-lembaga survei, mungkin nggak saya teleponin satu-satu, nggak boleh ya. Itu ya kan demokrasi itu kan terbuka. Ya kalau dari partai-partai itu ya terbuka. Kan nggak bisa, 'Pak Arsul, nggak boleh ya'. Ya siapa saya. Orang saya, bukan orang partai kan," ungkapnya.
BACA JUGA:
Namun, Erick kembali menegaskan bahwa saat ini dirinya masih terus fokus bekerja di kabinet sebagai menteri membantu Jokowi di bidang ekonomi. Sehingga, dia tidak mau terlalu percaya diri dengan dukungan-dukungan yang ada.
"Yang saya bilang tadi, ini baru proses udah kege-eran terus nggak ngantor-ngantor. Sedangkan BUMN tulang punggung ekonomi, ada energi, ada pangan, ya sudahlah fokus dulu," pungkas Erick.