Respons Santai Arya Bima yang Jodohkan Ganjar dengan RK, Hasto: Biasa Dalam Dinamika Demokrasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) saat memberikan hadiah kepada warga di acara Gerakan Jawa Barat Sehat. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons santai pernyataan Ketua DPP PAN sekaligus Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, bahwa pasangan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (RK) berpotensi dijagokan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika tak diusung PDIP.

Perjodohan Ganjar dan RK itu diutarakan Bima saat menghadiri acara di Pura Mangkunegaran.

Menurut Hasto, pernyataan Bima Arya adalah hal lumrah dan wajar. Hasto mengatakan, sosok Bima Arya adalah teman politik yang dia kenal baik sebagai sesama politisi muda.

Dia pun mengaku sejak lama sering berdialog tentang bagaimana peran politisi muda bagi bangsa dan negara.

"Semua bisa berpendapat, dan itu suatu kemajuan dalam demokrasi kita," ujar Hasto kepada wartawan disela acara Pembekalan Anggota Baru PDI Perjuangan se-Indonesia di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu, 30 Oktober.

Hasto menilai, langkah-langkah dan manuver politik soal capres-cawapres bukan hal tabu lagi untuk dibicarakan di alam demokrasi.

Menurutnya, hal ini berbeda dengan era orde baru saat Indonesia dicengkeram otoritarianisme.

"Kalau kita ingat masa Orde Baru yang namanya capres dan cawapres itu kan didominasi oleh kekuasaan, bahkan ditabukan untuk berbicara," kata Hasto.

"Sehingga itu (statemen Bima Arya bahwa KIB godok Ganjar-RK, red) merupakan hal yang bisa disampaikan ke publik menjadi bagian dari wacana publik yang jodoh menjodohkan," sambungnya.

Meski demikian, Hasto menggarisbawahi bahwa bagi PDIP disiplin partai sangat jelas.

Karenanya, terkait capres dan cawapres yang akan diusung PDIP itu merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Mekanismenya sangat jelas dan sudah diterapkan dengan baik, bagaimana capres dan cawapres itu. Di mana nanti pada momentum yang tepat akan diumumkan oleh Ibu Megawati," tegas Hasto.

Terkait peluang pasangan Ganjar-RK, Hasto menilai semua masih sangat dinamis. Apalagi, kata dia, instrumen survei yang tentunya harus diumumkan secara terbuka agar menihilkan bias-bias kepentingan di dalamnya.

"Bagi PDIP pemimpin dipersiapkan dengan baik. Bukan muncul karena pencitraan tapi karena kerja kolektif untuk rakyat, karena komitmen untuk masa depan dan itu dipersiapkan melalui kaderisasi parpol," pungkas Hasto.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor yang juga kader PAN, Arya Bima mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mungkin akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres jika tidak diusung oleh PDIP.

“Nama Mas Ganjar disebut di internal KIB, kalo enggak Ganjar, enggak berangkat dari sana (PDIP, red), akan sangat besar di KIB,” ungkap Bima.

"Mas Ganjar dan Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) ini beda tapi saling melengkapi. Iya enggak?," kata Bima Arya.