JAKARTA - Wisatawan yang ingin melakukan perjalanan ke Maladewa dari Uni Emirat Arab (UEA), akan segera memiliki cara lain untuk mencapai salah satu destinasi wisata terkenal di dunia tersebut.
Ini setelah maskapai penerbangan bertarif rendah flydubai akan meluncurkan penerbangan ke Bandara Internasional Gan di ujung selatan kepulauan Samudra Hindia, mulai Februari.
Maskapai ini akan mengoperasikan penerbangan harian ke bandara internasional terbesar kedua di Maladewa mulai 4 Februari, menjadikannya maskapai UEA pertama yang beroperasi ke Gan, bekas pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Terletak sempurna untuk pelancong yang terbang ke Atol Selatan, bandara ini terletak di dekat beberapa resor, termasuk Equator Village, Canareef Resort Maldives dan Shangri-La's Villingili Resort & Spa Maladewa.
Bersama dengan penerbangan yang ada ke Bandara Internasional Velana di Male, flydubai akan mengoperasikan 28 layanan seminggu antara Dubai dan Maladewa mulai Februari.
"Awal penerbangan harian kami ke pulau selatan Gan. akan memberi penumpang kami lebih banyak pilihan untuk bepergian ke Maladewa yang indah. Layanan baru ini akan mengurangi waktu perjalanan baik, dengan kapal atau pesawat amfibi bagi mereka yang tinggal di resor di Atol Selatan," terang Ghaith Al Ghaith, kepala eksekutif di flydubai, melansir The National News 13 Oktober.
"Maladewa terus menjadi salah satu tujuan rekreasi paling populer bagi pelanggan kami dari UEA, GCC dan CIS. Frekuensi tambahan ke pasar akan lebih mendukung lalu lintas penghubung dari Eropa juga," sambungnya.
Rencananya, penerbangan Gan meninggalkan Dubai tepat setelah jam 9 pagi, tiba di Maladewa pada jam 4 sore pada Hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pada setiap hari lain dalam seminggu, penerbangan meninggalkan Dubai pada pukul 2.30 pagi, dengan para pelancong mendarat di Atol Addu tepat setelah pukul 09.00. Semua berdasarkan waktu setempat.
Terlepas dari reputasi flydubai sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah, tarif ekonomi pada rute mulai dari 4.050 dirham UEA (Rp17.154.114) dan tarif kelas bisnis akan membuat wisatawan kembali ke 7.400 dirham UEA (Rp31.343.320).
Tetapi, untuk pelancong yang tinggal di tujuan selatan, terbang ke Gan dapat mengurangi biaya transfer resor karena pulau-pulau terdekat dapat dicapai melalui naik speed boat singkat alih-alih transfer pesawat amfibi, jika datang dari Male.
BACA JUGA:
Diketahui, pertama kali dibangun oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Bandara Internasional Gan awalnya dioperasikan dengan landasan pacu karang. Bandara itu menyambut pesawat pertamanya, Royal Air Force Westland Walrus, hampir 80 tahun yang lalu.
Pada tahun 1976, Inggris menyerahkan bandara tersebut kepada Pemerintah Maladewa dan memulai masa barunya sebagai bandara domestik, sebelum ditingkatkan untuk mendukung penerbangan internasional.