JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan pengusutan dugaan korupsi akan terus mereka lakukan hingga tuntas. Salah satunya yang jadi perhatian adalah skandal kardus durian yang menyeret nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Perkara lama tahun 2014 yag disebut kardus durian, ini juga menjadi perhatian kita bersama," kata Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Oktober.
Firli mengatakan pihaknya akan mengusut skandal itu. Dia meminta masyarakat terus mendukung langkah KPK.
Selain itu, dia juga memastikan pengusutan kasus ini tak berkaitan dengan maksud apapun. Setiap perkembangan akan disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
"Tolong kawal KPK. Ikuti perkembangannya. KPK pastikan soetiap perkara pasti disampaikan kepada rekan-rekan semua," tegasnya.
Sebagai inforamsi, skandal 'kardus durian' ini terungkap dalam sidang kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang kini sudah berubah nama.
Pada persidangan itu, Dirjen Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2Ktrans) Jamaluddien Malik menyebut Muhaimin menerima Rp400 juta. Uang yang berasal dari pemotongan anggaran di direktorat itu pada 2013 lalu disimpan di dalam sebuah kardus durian.
Tak hanya itu, nama Cak Imin juga pernah disebut dalam kasus suap proyek infrastruktur Kementerian PUPR di Maluku dan Maluku Utara tahun anggaran 2016.
BACA JUGA:
Dalam kasus ini, Musa Zainudin yang pernah duduk di kursi pesakitan menyebut pernah memberikan uang sebesar Rp6 miliar dari Rp7 miliar yang diterimanya sebagai fee proyek kepada Cak Imin. Hanya saja, uang tersebut diberikan tidak secara langsung melainkan melalui Jazilul Fawaid yang saat itu menjadi Sekretaris Fraksi PKB.