Bagikan:

LAMPUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. Gunung di Provinsi Lampung itu melontarkan kolom abu setinggi 150 meter pada pukul 09.56 WIB, Selasa 25 Oktober.

Petugas Pos Pantau Anwar Mucklisin mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi lebih kurang 25 detik, tidak terdengar suara dentuman," kata Anwar dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Selasa 25 Oktober.

Aktivitas erupsi pada Gunung Anak Krakatau juga terjadi pada Senin 24 Oktober kemarin. Erupsi dengan tinggi kolom abu lebih kurang 150 meter terjadi pada pukul 17.57 WIB dan 21.11 WIB.

Ketika erupsi sore hari itu, kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter (mm) dan durasi 32 detik.

Sedangkan erupsi yang terjadi saat malam hari teramati kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi itu terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 44 mm dan durasi 47 detik.

Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada status Level III atau siaga. PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengunjung, wisatawan, ataupun pendaki tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.