SURABAYA - Markas Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap PDI Perjuangan yang mendukung pasangan calon Eri Cahyadi dan Armudji di Pilkada Surabaya diserang orang tak dikenal. Ratusan orang itu menyerang dengan menggunakan kayu panjang dan batu pada dini hari.
"Kami melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya. Kami berharap polisi mengusut tuntas. Jangan sampai premanisme ini menjadi preseden buruk yang menodai perjalanan demokrasi kita," ujar Ketua TMP Surabaya Aryo Seno Bagaskoro, Minggu, 6 Desember.
Penyerangan terjadi saat 10 kader TMP Surabaya berjaga di posko. Sekitar pukul 01.25 WIB dini hari, tampak massa pengendara motor melakukan konvoi di Jalan Raya Darmo, Surabaya melewati persis depan posko.
"Tiba-tiba, beberapa pengendara motor berhenti di depan posko, membawa bambu dan kayu. Lalu ada orang masuk dan menendang keras pintu sambil membawa bambu dan kayu panjang. Kami tidak tahu siapa mereka karena kejadiannya begitu cepat," ujar Seno.
Hampir seluruh kader TMP yang berjaga lalu geser ke belakang dan atas gedung. Baru kemudian tampak ada lampu mobil polisi dari kejauhan. Para penyerang kemudian putar balik, lalu mengambil secara acak dan melemparkan helm-helm milik para kader TMP ke pintu dan kaca depan gedung.
"Para penyerang pergi dari lokasi kejadian, kader TMP langsung menelepon 112 dan menelepon saya yang sedang berada di rumah," jelas Seno.
"Jadi, sebelum kabur, mereka sempat mengacak-acak dan melemparkan helm-helm milik para kader TMP ke pintu dan kaca depan gedung," lanjut Seno.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Anas Karno, menjelaskan, tindakan tersebut adalah sebuah teror. "Kami tidak mau menduga-duga. Kami hanya ingin agar suasana tetap kondusif, makanya kami laporkan ke pihak yang berwajib bersama PDI perjuangan," ujarnya.
BACA JUGA:
Anas juga berharap agar para kader dan simpatisan PDI perjuangan tidak sampai terprovokasi. Semuanya diserahkan kepada pihak kepolisan.
"Kami percayakan semua pada pihak polisi, dan kami yakin pihak kepolisan bisa mengungkapnya," ujarnya.
Anas mengajak seluruh kader PDIP bersiaga. Namun kader diminta tetap tenang.
"Di berbagai kota kami juga ditekan. Kali ini di Surabaya markas anak-anak muda TMP diserbu orang tak dikenal. Prinsipnya, kita tetap santun, tapi kita tidak pernah takut pada premanisme," tegas Anas.