Teken MoU, Indonesia-Inggris Sepakati Penyerapan Bersih Emisi di Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan
Foto: Dok. Antara/KLHK

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Inggris menandatangani kerja sama di bidang lingkungan dan iklim. Salah satunya untuk mendukung pencapaian penyerapan bersih emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau FoLU Net Sink 2030.

"Melalui MoU ini, kedua belah pihak bertujuan untuk membangun persahabatan yang lebih kuat, untuk mewujudkan aksi iklim yang nyata dan efektif di lapangan," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam keterangan yang diterima dikutip Antara, Minggu 23 Oktober.

Kerja sama kedua belah pihak tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Hidup Inggris Zac Goldsmith dalam acara di Jakarta, Sabtu 22 Oktober.

Siti menjelaskan bahwa terdapat tiga tujuan khusus dari MoU itu, yaitu mempromosikan kerja sama selaras dengan peran utama Indonesia dalam FLEGT UK VPA dan ambisi Indonesia untuk mencapai FoLU Net Sink pada 2030.

Tujuan kedua adalah mempromosikan Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari di Indonesia. Yang ketiga adalah meningkatkan kolaborasi dan berbagi praktik terbaik untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan terkait.

"Setelah menandatangani MoU ini, saya berharap kita dapat bekerja sama dengan pemerintah Inggris untuk mendukung implementasi Rencana Operasional FoLU Net Sink 2030 Indonesia, menuju pencapaian National Determined Contribution (NDC), khususnya melalui pengelolaan hutan lestari," ujar Siti.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Hidup Inggris Zac Goldsmith memuji kepemimpinan internasional Indonesia dalam isu-isu iklim dan lingkungan. Apresiasi juga disampaikan terhadap target dan Rencana Operasi FoLU Net Sink 2030 Indonesia.

"Melalui MoU ini dan pertemuan dengan Menteri Siti Nurbaya, saya berharap untuk memajukan kerja sama dengan Indonesia di bidang perubahan iklim, keanekaragaman hayati, lingkungan, dan pembangunan rendah karbon," tuturnya.