Menteri LHK: Negara-negara G20 Dukung Kebijakan Iklim Indonesia
Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) bersalaman dengan Utusan Khusus Presiden untuk Iklim AS John Kerry (tengah) dalam pertemuan G20 di Bali, Rabu (31/8/2022) (ANTARA/HO-KLHk)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan banyak negara G20 mengapresiasi dan mendukung kebijakan iklim Indonesia seperti FoLU Net Sink 2030 dengan Presidensi G20 memantapkan peran Indonesia dalam penanganan perubahan iklim.

Menteri LHK menjelaskan sejumlah negara G20 menyatakan apresiasi atas upaya mencapai penyerapan bersih emisi sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau FoLU Net Sink 2030, yang merupakan salah satu program prioritas lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.

"Banyak sekali rekan-rekan dari luar negeri yang mendukung langkah kita dalam rangka perubahan iklim. Bettina Hofmann dari Jerman menyebutkan dukungan serta kerja sama terkait perlindungan keanekaragaman hayati dan iklim, gambut dan polusi plastik di laut," kata Siti dilansir ANTARA, Senin, 5 September.

Pihak lain yang menyampaikan apresiasi adalah Adiminstrator Lingkungan Hidup Amerika Serikat (AS) Michael S Regan yang mengatakan RI dan AS memiliki sejarah panjang terkait lingkungan hidup.

Pihak AS menyampaikan kesepahaman bahwa FoLU Net Sink yang dirancang Indonesia merupakan catatan penting untuk perubahan iklim.

Menteri LHK juga mengatakan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam hal mengurangi deforestasi. Dengan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia berhasil menurunkan deforestasi secara simultan yang merupakan bentuk keseriusan mewujudkan FoLU Net Sink pada 2030.

Menurutnya, pertemuan G20 yang akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022 mendatang akan menjadi simbol bahwa Indonesia memantapkan diri sebagai negara yang peduli serta ambil bagian dari perubahan iklim dunia.

"G20 ini akan menjadi sejarah, di mana selain Indonesia memimpin G20, tapi kita juga memiliki program yang betul-betul bisa menjadi arah dalam hal perubahan iklim. Dan menjadi signifikan guna memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC) yang menjadi kewajiban nasional dalam agenda perubahan iklim global," demikian Siti Nurbaya.