Peningkatan Ekspor di Kuala Langsa Tunggu Pengerukan Alur Pelabuhan
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki meninjau langsung aktivitas dan mendengar penjelasan kendala aktivitas ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa, Sabtu (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyatakan aktivitas ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa akan maksimal setelah dilakukan pengerukan daerah alur pelabuhan yang saat ini tidak bisa dilalui kapal besar.

“Saya telah berjumpa dengan Menteri Perhubungan dan Pelindo pada Agustus kemarin guna menyampaikan terkait Kuala Langsa agar dapat menjadi aktivitas ekspor dan Menteri Perhubungan telah mengirim surat ke Direksi PT Pelindo,” kata Achmad Marzuki, dikutip Antara Minggu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela kunjungan dia ke Pelabuhan Kuala Langsa yang didampingi Penjabat Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid guna melihat langsung perkembangan dan permasalahan dalam memaksimalkan aktivitas ekspor di pelabuhan tersebut.

Saat ini, pihaknya menunggu waktu pengerukan alur pelabuhan tersebut agar nantinya geliat ekspor di Kuala Langsa dapat berjalan maksimal dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah setempat.

“Kita saat ini sedang menunggu aksi dari Pelindo. Saya juga akan menghadap Menteri BUMN untuk meminta dukungan terhadap pengerukan ini, jika tindaklanjutnya belum berjalan maksimal,” katanya.

Ia mengatakan aktivitas ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa tersebut akan berjalan maksimal sebab sudah ada beberapa investor yang saat ini telah menjalankan bisnisnya dan berkomitmen untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

“Artinya, aktivitas ekspor akan berjalan maksimal setelah pengerukan dilakukan karena sudah ada investor yang serius untuk melaksanakan kegiatan ekspor melalui pelabuhan ini,” katanya.

Penjabat Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid mengatakan saat ini aktivitas ekspor yang dilakukan di pelabuhan itu seperti cangkang sawit melalui STS karena kapal tidak bisa bersandar langsung di dermaga menyusul alur dermaga tidak bisa dilalui kapal berkapasitas 10-12 ribu DWT.

“Artinya, ekspor selama ini di Kuala Langsa seperti cangkang kelapa sawit diangkut dengan menggunakan tongkang dan selanjutnya transfer muatan ke kapal di tengah laut (ship to ship) dengan jarak sekitar 16 mil di Selat Malaka, karena kapal tidak bisa bersandar langsung di Pelabuhan Kuala Langsa,” katanya.

Pihaknya berharap dengan kunjungan Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki itu,​​​​​ Pelabuhan Kuala Langsa dapat beroperasi maksimal untuk melaksanakan kegiatan ekspor secara aktif seperti kejayaan masa lalu yakni sebagai jalur ekspor berbagai kebutuhan dari Aceh ke Malaysia dan berbagai negara tujuan.

“Saya mewakili masyarakat Kota Langsa sangat berharap agar Pelabuhan Kuala Langsa ini dapat aktif kembali dalam upaya membangkitkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat di kota tersebut,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki juga mendapat penjelasan dari General Manager PT Pelindo Cabang Lhokseumawe dan Kuala Langsa Joni Hutama terkait kendala operasional pelabuhan dan berbagai potensi yang dapat dikembangkan di pelabuhan tersebut.